• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Infokom MUI Jatim Harap Media Jaga Kepercayaan Masyarakat

Infokom MUI Jatim Harap Media Jaga Kepercayaan Masyarakat
Eddy Prastyo saat menyampaikan diskusi Gerakan Media Digital Melawan Hoax oleh Infokom MUI Jatim. (Foto: NOJ/M)
Eddy Prastyo saat menyampaikan diskusi Gerakan Media Digital Melawan Hoax oleh Infokom MUI Jatim. (Foto: NOJ/M)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Anggota Komisi Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Eddy Prastyo peranan media massa begitu penting di tengah serbuan informasi palsu alias hoaks di media sosial. Karena itu, media diharapkan menjaga kepercayaan masyarakat dengan menyajikan informasi yang valid dan sesuai fakta.

 

Hal itu disampaikan Eddy saat menyampaikan materi dalam acara diskusi virtual Sinergi Gerakan Media Digital Melawan Hoax oleh Komisi Infokom MUI Jatim baru-baru ini. Selain Eddy, hadir pula sebagai narasumber Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Pusat Ismail Fahim dan Kepala Biro Kompas TV Jatim Wachid Mukaidori. Diskusi di-keynote speaker-i Sekretaris MUI Jatim Akhmad Muzakki.

 

Eddy menyinggung tren jurnalisme warga yang menggeliat di era digital saat ini. Menurutnya, diharuskan adanya verifikasi ekstra untuk mengetahui secara pasti kebenaran informasi yang disebarkan oleh masyarakat. Mesti dilakukan double check, triple check, cover both sides, dan cover all sides.

 

“Informasi apa pun yang disampaikan oleh warga, setelah diterima, tetap perlu melalui proses validasi kebernaran yang sesuai dengan kaidah jurnalistik,” kata Eddy dikutip NU Online Jatim, Ahad (25/07/2021).

 

Pemimpin Redaksi Radio Suara Surabaya itu mengakui bahwa pandemi Covid-19 menyulitkan wartawan dalam melakukan verifikasi informasi yang beredar di tengah warga. Hal itu dikarenakan tingginya resiko terpapar virus Covid-19 saat jurnalis turun ke lapangan.

 

Sehingga disinformasi dan disorientasi penerima informasi berpotensi terjadi. Kondisi ini menciptakan dua kutub pendapat yang saling berseberangan. Menjadi sebuah pilihan bagi media untuk tetap netral menjaga kaidah kebenaran atau mengikuti arus yang jauh dari idealisme jurnalisme.

 

Di tenga-tengah kondisi seperti itu, kepercayaan masyarakat kepada media menjadi taruhan. Karena itu, Eddy berpendapat bahwa memegang teguh kode etik jurnalistik adalah pilihan utama yang harus dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru