• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Madura

Ini Tiga Alasan NU Berdiri Menurut Dosen di Sumenep

Ini Tiga Alasan NU Berdiri Menurut Dosen di Sumenep
K Imam Sutaji sat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rokat Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Sabtu (07/11/2020). (Foto: NOJ/ Ach Khalilurrahman).
K Imam Sutaji sat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rokat Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Sabtu (07/11/2020). (Foto: NOJ/ Ach Khalilurrahman).

Sumenep, NU Online Jatim

Berdirinya sebuah organisasi pasti ada penyebabnya. Atau ada alasan yang melatar belakangi pendirian organisasi tersebut. Lalu apa alasan Nahdlatul Ulama (NU) berdiri?.

 

Begini pandangan K Imam Sutaji mengenai pertanyaan tersebut yang dipaparkannya saat memberikan sambutan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rokat Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Sabtu (07/11/2020).

 

"Pertama adalah mas'uliyatu diniyah atau tanggung jawab keagamaan. Sebelum NU berdiri, bangsa ini mengalami perang saudara akibat berbedanya pemahaman dalam beragama," ujar Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan dihadapan ribuan jamaah.

 

Menurutnya, perbedaan pemahaman tersebut disebabkan lahirnya pemahaman baru yang selalu mengolok dan membid'ahkan tradisi pesantren. "Alhamdulillah berkat lahirnya NU di Nusantara, konflik akibat perbedaan pemahaman dalam beragama bisa diredam. Jangan paksakan kenyataan itu satu, karena ternyata indah itu ada dibalik perbedaan," tegas alumni Pondok Pesantren Annuqayah ini.

 

Selain itu, NU berdiri juga karena tanggung jawab kebangsaan atau mas'uliyatul wathaniyah. "Semangat beragama dan bernegara itu tidak boleh bertentangan," papar Instruktur Wilayah Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Jawa Timur tersebut.

 

"Ketika negara ini hendak merdeka di tahun 1945, salah satu perumus dasar negaranya adalah seorang ulama yaitu KH Wahid Hasyim," ujar Kiai Imam Sutaji.

 

Selanjutnya, alasan ketiga adalah mas'uliyatul ijtimaiyah, yakni tanggung jawab sosial dalam rangka turut membantu pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.

 


 

"Maka jangan heran bila NU melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZISNU) sering meminta sumbangan kepada warga, hasilnya bukan untuk pengurus melainkan disalurkan kepada yang membutuhkan," tandas tenaga pengajar Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah ini.

 

Penulis: Ach. Khalilurrahman

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru