• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Innalillahi, Mbah Sukri Pejuang Laskar Hizbullah Asal Ponorogo Wafat

Innalillahi, Mbah Sukri Pejuang Laskar Hizbullah Asal Ponorogo Wafat
Mbah Sukri semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah)
Mbah Sukri semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah)

Ponorogo, NU Online Jatim

Berita duka menyelimuti Nahdliyin Kabupaten Ponorogo. Mbah Sukri, salah satu pejuang Hizbullah dari Ponorogo wafat sekitar pukul pukul 23.45 WIB Rabu (28/07/2021).

 

Mbah Sukri juga merupakan santri dari Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari. Namun, ia cenderung menyembunyikan identitasnya sebagai salah satu pejuang kemerdekaan bersama lazkar Hizbullah.

 

Identitas sebagai pejuang terungkap setelah KH Abdul Mun’im DZ dan KH Adnan Anwar berkunjung ke rumah Mbah Sukri pada bulan Maret 2021 lalu. Tepatnya di Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

 

Adapun Kiai Mun’im dan Kiai Adnan merupakan Instruktur Nasional (Inas) Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU). Akhirnya setelah kehadiran Kiai Mun’im ke rumah Mbah Sukri banyak orang sowan di kediamannya.

 

Sejak itulah, kemudian Mbah Sukri mulai membuka cerita kiprahnya di masa perjuangannya melawan para penjajah serta kisah sosok Mbah Hasyim Asy’ari.

 

Sementara kabar duka ini dibenarkan oleh Suyadi selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sampung.

 

Innalillahi wa innailaihi rajiun. Benar Mbah Sukri wafat sekitar pukul 12 malam. Kami benar-benar kehilangan sosok tokoh pejuang,” ungkapnya kepada NU Online Jatim.

 

Sosok almarhum patut diteladani sebagai pejuang. “Kami atas nama keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo turut berbela sungkawa. Kita kehilangan sosok yang sangat patut untuk diteladani, yang mendedikasikan seluruh hidup beliau untuk perjuangan. Yakni untuk kemerdekaan Republik Indonesia bersama dengan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ary dan selalu memberikan support kepada seluruh pengurus NU,” Kata Luthfi Hadi Aminuddin selaku sekretaris PCNU Ponorogo.

 

“Kita perlu meneladani semangaat dan ghiroh perjuangan beliau, berjuang tanpa batas waktu untuk NU dan NKRI,” tambahnya.

 

 

Mbah Sukri wafat di usianya yang sudah sangat sepuh yakni 103 tahun. Semasa hidupnya ia gemar bersilaturrahim kepada para ulama, kiai, saudara, dan teman-teman masa perjuangannya.  

 

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru