Sidoarjo, NU Online Jatim
Departemen Dakwah serta Departeman Olahraga dan Seni Budaya Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo mengadakan Munajat Anak Nusantara atau Muara. Kegiatan dilaksanakan secara virtual via Zoom Meeting dan kanal youtube Pelajar NU Sidoarjo, Selasa, (31/08/2021).
Acara yang didukung oleh Komunitas Sidoasik yang peduli dengan permainan tradisional ini dilaksanakan secara terbatas. Kegiatan ini diikuti kader pelajar NU se-Kabupaten Sidoarjo dari rumah masing-masing.
Selain istighotsah dan shalawat, acara ini juga disertai hiburan dongeng oleh Hilmi Ramadan, Ketua Rumah Dongeng Surabaya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk memperingati Hari Anak Nasional.
“Hiburan dongeng ini dilakukan untuk mempertahankan tradisi lama yang baik,” Koordinator Departemen Olahraga dan Seni Budaya PC IPNU Sidoarjo, Muhammad Avif Fawaid.
Ia menyebutkan, bahwa tradisi lama yang dianggap baik tetap harus dijaga kelestariannya. Generasi muda, menurut Avif, hendaknya memiliki kepedulian dalam mempertahankan tradisi tersebut.
Avif menambahkan, bahwa pada dasarnya pertumbuhan anak memang memiliki nasib yang berbeda di setiap zamannya. Namun demikian, itu bukan berarti tradisi tersebut tidak perlu dilestarikan.
“Memang, apa yang kita mainkan dulu tidak sama dengan apa yang mereka mainkan saat ini. Tapi, ini bukan perihal mainan, tapi lebih kepada tradisi,” ujarnya.
Sementara Ketua PC IPPNU Sidoarjo, Aisyah Nur Afifah menyebutkan, bahwa anak merupakan aset masa depan bangsa. Tentu, sebagai organisasi pelajar yang juga diisi anak-anak muda, IPNU-IPPNU hendaknya mengambil peran dalam hal ini.
“Dan itulah yang kami lakukan dengan digelarnya Muara atau Munajat Anak Nusantara ini,” ungkap perempuan yang pernah meraih The Best Comercial Video ISSC Tingkat Nasional 2015 ini.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa di tengah transformasi teknologi yang terus berkembang pesat, pihaknya hendak menanamkan semangat juang yang tinggi kepada pelajar NU dengan digelarnya kegiatan secara virtual.
“Sebab, pandemi yang berkepanjangan seyogyanya tidak menjadi alasan bagi kader pelajar NU untuk vakum kegiatan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mengadakan kegiatan virtual semacam ini,” pungkasnya.
Penulis: Boy Ardiansyah
Editor: A Habiburrahman
