• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Matraman

Jagong Pemberdayaan Fakultas Dakwah Insuri Ponorogo

Jagong Pemberdayaan Fakultas Dakwah Insuri Ponorogo
Acara jagong pemberdayaan. (Foto: NOJ/Ali)
Acara jagong pemberdayaan. (Foto: NOJ/Ali)

Ponorogo, NU Online Jatim

Pandemi bukan menjadi alasan untuk masyarakat menjadi tidak produktif kususnya anak muda. Dengan keadaan seperti ini seharusnya mereka memiliki terobosan-terobosan ide yang nantinya bermanfaat untuk lingkungannya.

 

Jagong pemberdayaan pada Jumat 30/10/2020 menajadi sebuah program yang digagas oleh mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri (Insuri) Ponorogo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat dengan gagasan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Saiful sebagai ketua Dema Fakultas Dakwah Insuri menjelaskan bahwa memang kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak seluruh keluarga besar mahasiswa insuri untuk melakukan pemberdayaan masyarakat kususnya dimasa pandemi Covid-19 ini.

 

"Jagong pemberdayaan ini bertujuan untuk membuka wacana dan mengajak para mahasiswa beraksi  untuk melakukan pemberdayaan sebagai bentuk latihan melayani masyarakat,” kata Saiful.

 

Hadir sebagai pemateri jagong ada Agus Setiawan sebgai Dekan Fakultas Dakwah Insuri Ponorogo dan Novi Tri Hartanto yang menjabat sebagai pendamping desa di Kabupaten Ponorogo.

 

Agus mengajak mahasiswa sebagai agen perubahan yang harus memiliki peranan aktif dalam kegiatan pemberdayaan didesanya masing-masing. Dalam masa pandemi seperti ini kususnya peran pemuda sangat dibutuhkan, apalagi di era industri 4.0 desa harus berdaulat dalam mengembangkan dirinya agar bisa eksis. Sebagai mahasiswa di fakultas dakwah tentu juga harus mengawal implementasi UU 6/2014 tentang desa.

 

“Mari kita lawal bersama implementasi UU Desa ini sebagai bentuk khidmat kita kepada lingkungan kita masing-masing, karena peranan pemuda sangat dibutuhkan di desa,” kata Agus.

 

Sebagai pemantik jagong pemberdayaan ini, Novi yang juga aktivis pemberdayaan desa memberikan gambaran apa saja peluang di desa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Dia menekankan bahwa mahasiwa perlu mempunyai pilot project untuk ditawarkan kepada pemerintahan desa dalam menjalin kerja sama program pemberdayaan masyarakat. Tentu dengan tetap sebagai kaum akademis harus memompa pengetahuan dengan mempelajari kearifan lokal dari masyarakat dan untuk tetap menjadi peradaban yang etis dan penuh gotong royong.

 

"Desa membutuhkan mahasiwa yang produktif dan inovatif untuk membuat pilot project pemberdayaan di tengah tengah lingkungannya," jelas Novi yang juga Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo.

 

Harapannya dari jagong ini mahasiwa memiliki semangat untuk kembali kelingkungannya dengan membawa gagasan terbaik dan gerakan nyata yang dibutuhkan masyarakat. 

 

 

Kontributor :Ali Fahrudin

Editor : Risma Savhira


Matraman Terbaru