• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Janda Penerima Bantuan Modal: Terima Kasih LAZISNU

Janda Penerima Bantuan Modal: Terima Kasih LAZISNU
PW LAZISNU Jatim menyerahkan bantuan modal kepada pelaku usaha kecil di Ngawi. (Foto: NOJ/Ist)
PW LAZISNU Jatim menyerahkan bantuan modal kepada pelaku usaha kecil di Ngawi. (Foto: NOJ/Ist)

Ngawi, NU Online Jatim

Senyum bahagia terpancar dari wajah Ibu Rusmini. Betapa tidak, karena dirinya menjadi salah satu penerima manfaat dari Bina Desa Nusantara. Itu adalah program keberpihakan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur kepada kalangan dluafa yang memiliki usaha.

 

Ibu Rusmini adalah warga Desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi yang merupakan janda miskin. Namun demikian dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Seorang diri menghidupi kedua anaknya.

 

“Alhamdulillah dengan bantuan modal usaha dari LAZISNU Jawa Timur saya seperti mempunyai kehidupan baru dengan bisa membuka usaha untuk menyambung hidup kedua anak saya,” katanya saat menerima bantuan modal usaha.  

 

Ibu Rusmini mengatakan dirinya ingin membuka angkringan di depan rumah. Hal tersebut terbilang strategis karena lokasi tempat tinggalnya berada di nol kilometer jalan raya yang menghubungkan desa wisata di Jogorogo.  

 

“Terima kasih NU yang telah memperhatikan kami di desa,” katanya penuh sumringah.  

 

Sedangkan Rofi’i Boenawi menjelaskan Bina Desa Nusantara adalah bantuan modal usaha agar digunakan untuk membuka usaha yang betul-betul menjadi sumber pendapatan.  

 

Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) LAZISNU Jatim tersebut mengatakan, program lahir saat Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) 2020 di Nganjuk.

 

“Melalui program ini NU Care LAZISNU Jawa Timur turut membangun masyarakat desa yang sedang terhimpit persoalan ekonomi,” katanya, Ahad (31/01/2021).  

 

Menurut pria kelahiran Surabaya ini, Bina Desa Nusantara dikelola dari dana zakat yang dipercayakan kepada LAZISNU Jawa Timur untuk dikelola menjadi zakat produktif, bukan lagi konsumtif. 

 

“Dari produktifitas usaha inilah masyarakat yang awalnya mustahik menjadi muzaki,” tuturnya.  

 

Karena dana yang digunakan dari zakat, maka Rofi’i mengatakan pendistribusiannya wajib disesuaikan dengan delapan katagori penerima zakat. “Delapan asnaf menjadi indikator utama penerima manfaat,” terang dosen STAI Al-Azhar, Menganti, Gresik ini.  

 

Di ujung keterangan, dirinya meminta kepada Unit Pengumpul Zakat, Infaq dan Shadaqah (UPZIS) NU Care-LAZISNU Ngawi dan UPZIS kecamatan untuk saling membantu mempromosikan dan membina pelaku usaha.

 

“Mereka nantinya menjadi binaan lembaga di bawah LAZISNU, termasuk usaha Rusmini nanti,” pungkas alumnus Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo tersebut.​​


Editor:

Matraman Terbaru