• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Jangan Lewatkan Gerhana Nanti, LFNU Jatim: Bulan akan Terlihat Besar

Jangan Lewatkan Gerhana Nanti, LFNU Jatim: Bulan akan Terlihat Besar
Ilustrasi Super Blood Moon. (Foto: BBC)
Ilustrasi Super Blood Moon. (Foto: BBC)

Surabaya, NU Online Jatim

Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada Rabu (26/05/2021) petang nanti akan terlihat jelas dan indah disaksikan dari permukaan bumi. Wajah bulan akan terlihat lebih besar dari biasanya. Warna kemerah-merahan akan membias di wujud gerhana, karenanya dalam Astronomi disebut Super Blood Moon.

 

Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur KH Shofiyulloh alias Gus Shofi menjelaskan, wujud GBT akan terlihat jelas setelah Matahari tenggelam, yakni sekitar pukul 17.19 WIB. Saat itu, wajah bulan sudah tertutupi sekira 45 persen. Bulan akan tertutup total sekira pukul 18.11 WIB.

 

“Maghrib dapat setengah jam (bulan) tertutup sempurna selama kisaran 14 menit. Karena dia, kan, gerhana tipenya bulan itu melintasi agak jauh dari titik simpul, sehingga akhirmya totalnya enggak lama, hanya 14 menit. Setelah gerhana total, dia (bulan) akan keluar lagi sampai selesai sekira pukul 19.52 WIB,” kata Gus Shofi kepada NU Online Jatim.

 

Dalam Ilmu Falak, papar Gus Shofi, gerhana bulan dibedakan berdasarkan warna, yaitu merah dan hitam. Warna merah merujuk pada yang dalam Ilmu Astronomi modern disebut dengan Super Blood Moon. Sementara warna hitam adalah gerhana yang ketika itu terjadi waja bulan terlihat gelap (Super Dark Moon).

 

“Super Blood Moon maksudnya itu, kan, merah. Itu menunjukkan bahwa bulan itu melewati bayangan inti bumi, tapi agak ke pinggir, sehingga atmosfer bumi membiaskan cahaya sehingga masuk ke permukaan bumi sehingga terlihat merah (disaksikan dari permukaan bumi),” ujar Gus Shofi.

 

Disebut ‘super’, lanjut dia, karena saat gerhana terjadi wajah bulan akan terlihat lebih besar dari biasanya. Soal itu, Gus Shofi menuturkan bahwa itu terjadi karena bulan mengitari bumi secara elips, yaitu beredar melalui garis bundar lonjong.

 

“Karena elips, maka konsekuensinya ada titik terdekat dan ada titik terjauh (dari bumi),” tandasnya.

 

Nah, saat GBT nanti, bulan berada di titik terdekat dari bumi, makanya wajah bulan akan terlihat besar. Karena itu GBT nanti dapat disaksikan dengan mata telanjang dari seluruh wilayah Indonesia tanpa dibantu peralatan khusus.

 

“Gerhana besok (hari ini, red) bulan berada di titik terdekat (dengan bumi) sehingga akan kelihatan besar, makanya dinamakan Super Moon,” kata Gus Shofi.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru