Sumenep, NU Online Jatim
Mendakwahkan Al-Qur’an sebagai pengobatan yang pertama dan utama adalah visi dan misi organisasi Jamiyah Ruqyah Aswaja atau JRA.
Dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan praktisi, Pengurus Cabang (PC) JRA Bindara Saod Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan kopdar dan ijazahan, Ahad (22/08/2021). Kegiatan dipusatkan di Pesantren Nurul Asrar, Dusun Panggung, Pakamban Laok, Pragaan.
“Kopdar ini merupakan rutinitas tiga bulanan yang diisi dengan ijazahan, sehingga tetap berada di jalur gerakan Aswaja an-Nahdliyah,” kata Suhairi Es-Sabar, Ketua PC JRA Bindara Saod.
Penulis buku terbaru Abajadiyah Arabiyah ini mengatakan bahwa kopdar dan ijazahan bertujuan untuk memupuk kembali semangat para praktisi dalam mendakwahkan Al-Qur’an. Juga berbagi ilmu dan pengalaman.
Kiai Imam Sutaji, selaku Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Sumenep menegaskan bahwa gerakan mendakwahkan Al-Qur’an sangat penting. Apalagi di tengah golongan yang juga mengimbangi dengan gerakan Al-Qur’an tetapi thariqah dan harakahnya tidak sesuai dengan NU.
“Sangat penting mendakwahkan Al-Qur’an,” katanya.
Lebih lanjut dirinya berharap legalitas hukum segera diperoleh oleh Jamiyah Ruqyah Aswaja. Demikian pula ketersambungan sanad dari para guru.
“Sanad sangat penting karena begitu dijaga di NU. Jangan sampai kita keluar dari teori yang sudah diteladankan oleh guru-guru kita,”ungkap kiai yang juga menjadi instruktur NU Jawa Timur dan memberikan ijazah kepada seluruh praktisi yang hadir.
Di akhir kegiatan, praktisi yang tergabung dalam forum ini berbagi pengalaman selama menangani marqiyah. Demikian pula bonus penjelasan tentang level emosi dari Ketua JRA Bindara Saod Sumenep.
Penulis: Abdul Warits
Editor: Syaifullah