Sidoarjo, NU Online Jatim
Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Krembung Kabupaten Sidoarjo melaksanakan kegiatan rutin. Namun, kali ini dikemas dengan Halal Bihalal PAC Ansor Krembung di Masjid Baitul Makmur Dusun Ngingas Desa Tambakrejo pada Jum'at (28/05/2021) malam. Dalam kesempatan ini, kader Ansor diberi pemahaman tentang beragam hikmah membaca shalawat.
Acara yang diikuti oleh seluruh pengurus PAC Ansor Krembung dan Ranting se Kecamatan Krembung tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) MDS RA Kabupaten Sidoarjo Gus Mursalin, perangkat desa setempat, Pengurus Ranting NU Tambakrejo dan Rais Syuriah MWC NU Krembung KH Kholili Abd Jalil.
Ketua PAC GP Ansor Krembung, Fahrizal Muafi mengatakan, kegiatan MDS RA selama periode kepemimpinannya sudah berjalan bergilir ke ranting setiap bulan.
"Alhamdulillah dari 19 ranting ini tinggal 3 ranting yang belum menjadi tuan rumah dalam kegiatan MDS-RA, dan kebetulan di Tambakrejo ini momennya dalam suasana Idul Fitri, maka ijinkan kami menjelang akhir periode kepengurusan selaku Ketua PAC menghaturkan minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Insyallah ke depan agenda kaderisasi berupa Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) maupun Pelatihan Kader Dasar (PKD) bisa terlaksana. Karena dua tahun ini masih terkendala Covid-19," jelas Muafi sapaan akrabnya.
Sementara Rais Syuriah MWCNU Krembung KH Kholili Abd Jalil dalam tausyiahnya berpesan kepada kader Ansor agar tidak meninggalkan shalat dan gemar shalawat.
"Siapa yang suka membaca shalawat sehari semalam 100 kali , maka kebutuhan kita akan dipenuhi oleh Allah (hajat di dunia akhirat) akan diijabahi oleh Allah SWT," tutur Kiai Kholili sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Kiai Kholili menyampaikan bahwa banyak sekali hikmah dan manfaat dari membaca shalawat. Bahkan shalawat bisa sebagai obat, pengganti do'a, tolak balak dan sebagainya.
"Maka jika seluruh pemuda ini gemar membaca shalawat seperti yang dilakukan Rijalul Ansor, insyallah hidupnya akan tenang damai walaupun belum punya pasangan hidup. Karena hidupnya sudah dijamin oleh Allah SWT, nah inilah pentingnya shalawat," paparnya dihadapan para kader Ansor Krembung.
Terkait halal bihalal, Rais Syuriah MWCNU Krembung dua periode ini menjelaskan bahwa hanya tradisi di Nahdlatul Ulama (NU) yang pertama kali ada istilah halal bihalal. Di mana isi kegiatannya adalah saling bermaaf-maafan.
"Prioritas utama yang harus dilakukan sebelum saling bermaaf-maafan dengan yang lain, maka prioritaskanlah kepada orangtua terutama ibu yang telah melahirkan kita, kemudian ayah, guru-guru kita, baru keluarga, kerabat, saudara, tetangga baru teman," sambungnya.
Selain itu, Kiai Kholili juga mengajak kader Ansor agar menghidupkan kerukunan di antara sesama, mewujudkan persatuan untuk kepentingan umat, saling menyayangi, dan menjaga perdamaian. “Tidak boleh kader Ansor itu punya sifat pendendam, hasut dan sebagainya," pungkasnya.
Editor: Romza
