• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Kampus Hendaknya dapat Membendung Kemunculan Gerakan Radikal

Kampus Hendaknya dapat Membendung Kemunculan Gerakan Radikal
Aksi mahasiswa menentang gerakan radikal. (Foto: NOJ/Kps)
Aksi mahasiswa menentang gerakan radikal. (Foto: NOJ/Kps)

Sumenep, NU Online Jatim

Gerakan radikal tumbuh subur di berbagai tempat termasuk sekolah, bahkan mengintai perguruan tinggi favorit di Indonesia. Bukan hanya ditengarai terjadi pada fakultas agama tetapi juga masuk ke fakultas eksakta seperti matematika dan ilmu alam, teknik, dan lainnya.

 

Untuk mencegah paham tersebut Lembaga Pusat Studi Aswaja (LPSA) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-guluk menggelar webinar nasional dengan tema 'NKRI dalam Bayang-Bayang Radikalisme Agama dan Sukuler' secara virtual, Sabtu (5/9/2020).

 

Kiai Ach Rofiq Syuja' mengutarakan bahwa radikalisme menyusup ke lingkungan kampus dengan memanfaatkan ketidakpuasan mahasiswa terhadap kinerja pemerintah.

 

Ketua LPSA Instika tersebut menjelaskan bahwa kasus ini dilatarbelakangi oleh pemahaman agama yang minim dan kurangnya wawasan kebangsaan. Dua hal tersebut harus didorong untuk menanggulangi paham radikalisme.

 

"Memahami Islam harus secara komprehensif, tidak hanya satu tafsir sehingga kita terjebak pada satu teks saja," ujar host saat memberikan deskripsi singkat tema kajian.

 

Suratno selaku pembicara mengajak kepada rektor untuk mencegah hal ini. Yang perlu dilakukan pertama kali adalah mencegah dosen, staf, dan mahasiswa untuk tidak mendukung paham radikal.

 

Chairman of the lead institute Universitas Paramadina Jakarta tersebut meminta kepada rektor untuk menjaga kampus dari hal seperti itu.

 

Hal senada disampaikan Husna Amal selaku pembicara kedua bahwa dosen harus memaksimalkan konten-konten positif dan memberikan pemahaman secara menyeluruh tentang Islam.

 

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember tersebut mengingatkan untuk mewaspadai gerakan paham radikal agama dan sekuler toh walaupun jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan penganut paham Islam moderat di Indonesia.

 

"Kami berharap kepada semua peserta webinar untuk menjaga nilai-nilai agama dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Jadikanlah Pancasila sebagai sumber inspirasi dan landasan dalam bermasyarakat dan bernegara," pintanya.

 

Selanjutnya, dirinya meyakini bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Densus 88 akan sigap ketika warga bekerja sama memerangi paham tersebut.

 

“Jika perlu, memberikan informasi akurat ketika menemukan gerak-gerik warga yang mencurigakan di lingkungannya,” pungkas dia.

 

Editor: Syaifullah

 


Editor:

Madura Terbaru