• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Kawal Transformasi Teknologi, Berikut Paparan Ketum PB PMII

Kawal Transformasi Teknologi, Berikut Paparan Ketum PB PMII
Prosesi pelantikan PB PMII masa khidmat 2021-2024. (Foto: NOJ/ Romza).
Prosesi pelantikan PB PMII masa khidmat 2021-2024. (Foto: NOJ/ Romza).

Surabaya, NU Online Jatim

Transformasi teknologi menjadi salah satu gagasan besar yang diusung Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) masa khidmat 2021-2024. Hal ini disampaikan Muhammad Abdullah Syukri (Abe), Ketua Umum PB PMII saat sambutan usai dilantik di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (26/06/2021).

 

Salah satu upaya konkret yang sudah dilakukan yaitu penyediaan platform e-PMII yang diluncurkan saat acara pelantikan tersebut. E-PMII merupakan layanan platform digital untuk membangun basis data kader dari Sabang hingga Merauke di semua tingkatan kepengurusan.

 

Platform e-pmii juga akan melayani basis sistem administrasi elektronik untuk pengajuan sertifikat Pelatihan Kader Lanjut (PKL), Pelatihan Kader Nasional (PKN), serta Surat Keputusan (SK) kepengurusan Cabang dan Pengurus Koordinasi Cabang (PKC).

 

Selain itu, ada pula e-learning bagi seluruh kader dan pengurus yang ingin mengakses ilmu pengetahuan dan materi kaderisasi. Hal ini bisa diakses melalui e-pmii di situs resmi PB PMII.

 

“Platform e-pmii akan menjadi jawaban dari pengelolaan sistem basis data kader yang baik, sistem manajemen organisasi, dan sistem administrasi PMII secara digital,” kata Abe saat sambutan sebagaimana dilansir NU Online.

 

Ia menjelaskan, PMII saat ini memiliki 230 pengurus cabang definitif se-Indonesia dengan ribuan komisariat dan rayon, tetapi di dunia media sosial hanya bertugas seperti pemadam kebakaran. Karena itulan PMII harus berbenah dalam penguasaan dunia digital

 

“Karena ketika ada kasus terorisme, kita ikut-ikutan bicara. Ada masalah radikalisme, kita ikut bicara radikalisme. Ada masalah tentang ekonomi, kita ikut bicara ekonomi. Selalu kita menanggapi opini-opini dari orang,” tutur alumni PMII Malang, Jawa Timur tersebut.

 

Pria kelahiran Cirebon, 5 Oktober 1991 ini memaparkan, gerakan digital diperlukan untuk menjadikan PMII penguasa opini publik.

 

“Seharusnya PMII bisa menjadi key opinion leaders di gerakan digital yang ada di Indonesia dengan jumlah kader yang begitu melimpah dari komisariat, rayon, serta cabang yang sangat meluas merata hampir di seluruh Indonesia,” papar Abe.

 

Ia kemudian mengajak seluruh pengurus, mulai dari rayon hingga PB untuk sama-sama memperbaiki platform digital masing-masing. Sebab, selama ini PMII dengan lebih dari 500 ribu kader aktif tidak bisa memproduksi wacana dengan baik melalui akun media sosial.

 

“Semoga ikhtiar-ikhtiar kebaikan yang dilakukan terpublikasi dengan baik dan bisa diapresiasi oleh orang di luar PMII. Untuk itu, PB PMII akan membangun command center untuk mengelola isu-isu strategis nasional sehingga PB PMII bisa menjadi key opinion leaders,” ungkap Abe.

 

Ia juga merasa gelisah karena popularitas di media sosial selalu saja mengalahkan kepakaran. Para kader PMII yang diyakini memiliki banyak keilmuan kerap kalah dengan influencer di media sosial yang memiliki konten kurang mendidik.

 

“Kita tidak bisa menyaingi mereka. Untuk itu kita perlu melakukan rekayasa hirarki dengan cara mengalahkan popularitas dengan kepakaran,” pungkasnya.

 

Acara ini dihadiri secara daring para Pendiri PMII yakni KH Nuril Huda, KH Munshif Nahrawi, dan KH Kholid Mawardi. Selain itu, hadir Sekretaris Mabinas PB PMII Robikin Emhas.

 

Beberapa jajaran PB Ikatan Alumni (IKA) PMII juga turut hadir di antaranya Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqawwam, Sekretaris M Hanif Dhakiri, dan Bendahara Sudarto.

 

Sejumlah senior dan pendahulu PB Kopri dari masa ke masa pun hadir. Beberapa di antaranya adalah Luluk Nur Hamidah, Anggia Ermarini, Neng Eem Marhamah, Nur Nadlifah, Erma Mukaromah, dan Septi Rahmawati.

 

Para Ketua Umum PB PMII dari masa ke masa pun juga hadir. Yakni Ali Masykur Musa (1991-1994), Abdul Muhaimin Iskandar (1994-1997), Syaiful Bahri Ansori (1997-2000), Nusron Wahid (2000-2003), Abdul Malik Haramain (2003-2005), Herry Haryanto Azzumi (2005-2008), Muhammad Rodli Kaelani (2008-2011), Addin Jauharudin (2011-2014), Aminuddin Ma’ruf (2014-2017), dan Agus Mulyono Herlambang (2017-2021).

 

 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Sekrtaris Negara Pratikno, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga terkonfirmasi hadir secara daring.

 

Selain itu, melalui daring acara ini diikuti oleh seluruh pengurus dan kader se-Indonesia. Serta bisa disaksikan melalui beberapa kanal Youtube, di antaranya TVNU, PMII Official, dan TV9 Official.


Editor:

Metropolis Terbaru