• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Kawasan Makam Sunan Drajat Bakal Direvitalisasi, Ini Detail Titiknya

Kawasan Makam Sunan Drajat Bakal Direvitalisasi, Ini Detail Titiknya
Foto: NU Online
Foto: NU Online

Lamongan, NU Online Jatim

Sejumlah bagian kawasan Makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan akan direvitalisasi. Meski demikian, revitalisasi dilakukan tanpa menghilangkan historis dari bangunan karena cagar budaya milik bangsa.

 

Adapun revitalisasi ini akan dilaksanakan Direktorat Penataan Bangunan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek revitalisasi dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Any Virgyani menjelaskan, titik-titik yang akan segera direvitalisasi di antaranya adalah gapura agung, pagar dan kanopi beserta lantai pedestrian.

 

“Prioritas utama akan mengganti semua kanopi beserta lantainya, mulai pintu utama yaitu Gapura Agung sampai ke depan masjid,” kata Any dilansir FaktualNews.co, Kamis (07/07/2021).

 

Pengerjaan Gapura Agung dipastikan tidak akan dibuatkan gapura baru atau replika, guna mempertahankan keasliannya. Kecuali bagian yang sudah rusak berat akan diganti dengan material yang baru.

 

Untuk bagian yang masih utuh, hanya akan dilakukan coating menggunakan minyak atsiri sesuai rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

 

“Untuk Gapura Agung tidak membuat replika ulang, hanya rehabilitasi atau renovasi, terutama atapnya. Kita buatkan baru dengan kayu jati. Berdasarkan identifikasi bersama BPCB, Gapura Agung masih asli, daun pintunya juga masih asli,” jelasnya.

 

Any mengungkapkan, bagian bawah gapura juga akan dilakukan penggalian, untuk menemukan struktur pondasi eksisting gapura yang sudah tertutup karena peninggian lantai pedestrian.

 

“Gapura akan bongkar, kemudian merakit kembali. Tentu dengan dibantu BPCB, karena ini merupakan bangunan cagar budaya,” lanjutnya.

 

Sedangkan untuk bagian pagar, rencananya akan diganti dengan yang baru karena sudah bukan bangunan asli. “Pagar kayu sudah banyak dimakan rayap, apalagi itu bukan bangunan asli. Yang asli cuma satu sap di dekat gapura,” bebernya.

 

Hal yang sama juga dilakukan untuk bagian kanopi beserta lantai pedestrian. Konstruksi bangunan akan dibuatkan yang baru dengan arsitektur dan material yang menyerupai bentuk aslinya.

 

“Untuk mengembalikan bentuk kanopi seperti bentuk awalnya dulu, harus berdasarkan identifikasi bersama BPCB, supaya materialnya sesuai dengan materialnya zaman dulu, kita menggunakan kayu jati. Cuman karena di situ kondisi tanahanya gerak, jadi kita perlu perkuat di pondasinya,” papar Any.

 

Prioritas lainnya yaitu revitalisasi sepanjang 150 meter meliputi area anak tangga dekat parkir, balai rantai, lantai pedestrian, hingga depan masjid.

 

 

“Kanopi dan lantai lebarnya 2 meter dan Gapura Agung sampai ke paseban tengah itu lebarnya 3 meter, sementara untuk Balai Rantai sudah agak miring, karena itu harus digali dulu untuk mengetahui kondisi di bawahnya,” terang Any.

 

Revitalisasi tempat religi tersebut diperkirakan dimulai paling lambat pada awal September 2021 mendatang. “Saat ini masih proses (lelang) tender. Mulai pengerjaanya paling lambat awal September, kalau tidak ada kendala di proses tendernya,” tandasnya.


Editor:

Pantura Terbaru