• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Kekuatan Berimbang, Final Piala Eropa akan Berlangsung Sengit

Kekuatan Berimbang, Final Piala Eropa akan Berlangsung Sengit
Final piala Eropa mempertemukan Italia melawan Inggris. (Foto: NOJ/LOp)
Final piala Eropa mempertemukan Italia melawan Inggris. (Foto: NOJ/LOp)

Sumenep, NU Online Jatim
Senin dini hari final piala Eropa atau Euro 2020 akan digelar di stadion Wembley Inggris. Salah satu pendukung fanatik Seri A, yakni Lora Ahmad Herzi memprediksi jalannya pertandingan tersebut.

Gus muda yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang (Kabid) IT TVNU Sumenep tersebut menjelaskan bahwa Italia melawan Inggris peluangnya sama, yaitu 50:50.

“Inggris memiliki pertahanan yang kuat điukung supporter fanatik karena bermain di markas sendiri atau
bermain di stadion kebanggaannya,” katanya di kediamannya, Ahad (11/07/2021).

Di satu sisi Italia memiliki permainan kolektif, kerja sama tim yang kuat, dan sudah 33 pertandingan tidak pernah kalah.

“Untuk prediksi skor, kami tidak bísa menebak secara tepat. Tapi tidak banyak terjadi gol, mungkin 1-0, 2-0, atau adu penalti. Berhubung saya fans fanatiknya AC Milan, maka saya lebih menjagokan Italia,”
katanya sambil tertawa.

Alumni Pondok Pesantren Ploso Kediri tersebut mengutarakan, Inggris akan bermain di luar dugaan. Pelatihnya akan mengandalkan Raheem Sterling sekaligus tetap mengusung kick and rush. Karena dari dulu Inggris melakukan strategi itu. Artinya bola cepat mengalir ke depan.

“Saya melihat gaya permainan Italia hampir sama dengan Spanyol. Masksudnya mengusung strategi tiki taka. Tapi bedanya Italia adalah tiki taka yang cepat, dalam artian langsung menusuk atau tidak
mengulur  waktu di belakang. Ini sangat aneh, karena dari dulu Italia mengandalkan catenaccio atau pertahanan grendel. Sekarang italia lebih tẻbuka,” ungkapnya.

Dirinya memberikan pesan kepada penggila bola untuk tidak terlalu fanatik sehingga melupakan aktivitas ibadah dan kegiatan positif lain.

 

Dalam pandangannya, sepak bola menjadi sarana mengenalkan Islam. Contohnya di Eropa banyak gara-gara bola akhirnya menjadi muslim.

“Pemain Liverpool FC Muhammad Salah dikenal baik seorang muslim, maka banyak supporternya mualaf atau masuk Islam gara-gara bola. Bahkan ada nyanyian khusus untuk Salah dengan syair yang berbunyi, jika Muhammad Salah mencetak satu gol, maka akan masuk Islam,” terangnya.

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qaorul Makien Prenduan itu melanjutkan bahwa sepak bola bisa membawa dampak positif.
 

Seperti yang dicontohkan pria kelahiran Aljazair, yakni Zinedine Zidane mampu membawa Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

“Dulu Prancis identik dengan rasis pada orang Arab atau Islam. Dengan berkat Zidane, maka berkurang. Contoh lainnya Didier Drogba yang mampu mempersatukan antara pemerintah dengan pemberontak di Pantai Gading,” tandasnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Madura Terbaru