• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Parlemen

Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Masih Jadi Keluhan Masyarakat Jatim

Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Masih Jadi Keluhan Masyarakat Jatim
Ufiq Zuroida, Anggota Komisi B DPRD Jatim. (Foto: NOJ/dj)
Ufiq Zuroida, Anggota Komisi B DPRD Jatim. (Foto: NOJ/dj)

Surabaya, NU Online Jatim

Ekonomi merupakan salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Bahkan hampir seluruh masyarakat di Jawa timur nyaris mengalami kontraksi. Hal tersebut terbukti saat Ufiq Zuroida, Anggota DPRD Jatim menggelar reses pertama tahun 2021. Dirinya mendapatkan banyak keluhan dan aspirasi dari masyarakat terkait perekonomian.

 

Salah satu yang menjadi sorotan penting adalah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dan harganya terlalu mahal bagi para petani. Merespons hal tersebut, politisi asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini mengatakan, bahwa ia akan memperjuangkan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.

 

“Kami di Komisi B yang membidangi perekonomian akan menyampaikan keluhan ini pada pihak terkait saat melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan ketersediaan pupuk bersubsidi. Sehingga pasokan pupuk bisa terpenuhi dan produksi terus berjalan,” katanya, Rabu (03/03/2021).

 

Ufiq menambahkan, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik, ia mendapatkan penjelasan bahwa produsen pupuk tidak pernah mengurangi kuantitas produksinya. Namun, kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi akibat pengurangan kuota dan pergeseran alokasi ke beberapa provinsi lain.

 

“Selain itu, akibat keterlambatan pemerintah daerah menginput Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan alokasi anggaran sesuai luas baku lahan sawah yang ditetapkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),” tambahnya.

 

Di samping itu, Ufiq mengimbau para petani untuk tidak langsung menjual hasil panennya. Melainkan diolah terlebih dahulu sehingga memiliki nilai jual yang lebih dan menarik minat pembeli. Oleh karena itu, dirinya akan mengupayakan pelatihan dengan dinas-dinas terkait.

 

“Karena itu pelatihan dan pendampingan bagi para petani sangat diperlukan. Kami akan berupaya mengkoordinasikan dengan dinas terkait. Apalagi di wilayah Wrringinanom, Gresik banyak berdiri perusahaan besar sehingga bisa dibantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR),” pungkasnya.


Parlemen Terbaru