Malang, NU Online Jatim
Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dan perlu untuk dikembangkan. Salah satu kemampuan yang harus diasah yakni kemampuan untuk berbicara di depan umum. Oleh karena itu, Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) melalui Departemen Pengembangan Minat dan Bakat (PMB) yakni mengadakan Talk Show Online dengan tema 'Everyone Can Be A Public Speaker.' Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (20/03/2021) pagi.
Dalam kesempatan talk show kali ini menghadirkan tiga narasumber sekaligus. Pertama, Intan Musdalifah peraih juara 1 dan peserta terbaik Da'iyah Fun Camp PP IPPNU 2018. Kedua, Ririn Alfiatu Rohimah peraih juara 1 Pilmapres UNISMA 2020, dan Ramadhania Sizky N sebagai salah satu delegasi International Conference di Taiwan.
"Kegiatan ini kami adakan sebagai bentuk langkah kami dari PMB untuk mengembangkan bakat dan minat kader PKPT IPNU IPPNU UIN Malang. Dan kami mendatangkan mentor-mentor terbaik agar kader-kader bisa melek akan literasi digital," kata Iqbal Fatkhul Akbar, Koordinator Departemen PMB PKPT IPNU UIN Malang.
Iqbal sapaan akrabnya juga menjelaskan harapannya agarkader-kader IPNU IPPNU tidak minder lagi.
"Kami berharap ke depan kader-kader ini bisa lebih melek IT dan juga lebih baik dalam hal komunikasi," harapnya.
Pemateri pertama menyampaikan akan pentingnya menentukan tujuan public speaking sebelum memulai belajar nantinya.
"Penting sekali diperhatikan bahwa kalau ingin memulai belajar public speaking yakni menentukan arah bicaranya mau seperti apa agar hasilnya jelas. Misal ingin ke arah pidato ya belajar pidato jangan belajar MC, dan lain sebagainya. Belajar professional sejak se dini mungkin," ungkapnya.
Sementara pemateri kedua memaparkan akan pentingnya public speaking saat ini.
"Public speaking itu sangat penting karena kita setiap hari pasti memberikan informasi kepada seseorang atau sebaliknya. Kalau tidak di asah sekarang lalu kapan lagi," tegasnya.
Pemateri ketiga menyampaikan bahwa perlu adanya semangat belajar dalam segala hal.
"Awalnya dulu saya minder akan tetapi kalau minder itu diteruskan maka saya tidak akan jadi. Hal itu yang selalu dipompa oleh keluarga saat itu. Dan saya buktikan bahwa saya bisa," ucap Ramadhania.
Editor: Risma Savhira
