• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Kenali, Inilah Keunggulan MI LP Ma’arif NU di Ponorogo

Kenali, Inilah Keunggulan MI LP Ma’arif NU di Ponorogo
Sejumlah hasil kreasi siswa MIMASBA Ponorogo. (Foto : NOJ/ Yoga).
Sejumlah hasil kreasi siswa MIMASBA Ponorogo. (Foto : NOJ/ Yoga).

Ponorogo, NU Online Jatim

Wakil Ketua Kaderisasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Marsono seolah tak henti untuk berkhidmat kepada masyarakat. Kali ini, melalui bidang pendidikan Marsono bekerjasama dengan MS KINDS cetuskan fingerpaint di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif 1 Babadan (MIMASBA) Ponorogo.

 

Adapun progamnya berbasis alam, pesantren, informasi teknologi (IT) dan inklusi. Dalam hal ini karya seni lukis fingerpaint menjadi salah satu unggulan di MIMASABA.

 

Kepada NU Online, Marsono mengatakan, MI besutan para sahabat dan dirinya itu adalah terobosan baru ditengah tantangan pendidikan yang mulai sangat dinamis dan komplek. Sehingga program pendidikan pun harus dipadukan agar tidak kehilangan tujuan utama dari LP  Ma'arif.

 

"MI Ma'arif 1 Babadan atau yang sering di sebut MIMASBA adalah madrasah ibtidaiyah baru, hal ini adalah jawaban atas tantangan dunia pendidikan yang makin komplek dan tututan orang tua yang anaknya sudah memiliki skill dan kemerdekaan dalam belajar sesuai bakat dan minat anak," kata Marsono, Senin (13/10/2020).

 

Pria yang akrab disapa Uson ini juga menjelaskan, MIMASBA menawarkan sekolah berbasis alam, pesantren, IT dan inklusi. Dengan maksud berbasis alam tentunya mengajar peserta didik untuk menjadi pribadi yang mencintai alamnya, agar turut menjaga dan melestarikannya.

 

"Ada pembelajaran PLH mas, sehingga anak diajak berkreasi. Salah satunya pembelajaran fingerpaint yang kita lakukan," jelasnya.

 

 

Uson menyampaikan, tujuan dari program ini adalah agar siswa dibebaskan dalam berkreasi. Mereka diberi kebebasan menuangkan dalam lukisan sebebas-bebasnya.

 

"Selama ini anak terkekang dengan pembelajaran daring, sehingga anak perlu media untuk menuangkan segala unek-uneknya," paparnya.

 

Menurutnya, guna tercapainya program tersebut pihaknya berkerja sama dengan tim alhi atau psikolog dari MS KINDS. Yaitu lembaga non formal yang memang mendampingi tumbuh kembang anak.

 

"Sehingga apapun kegiatan santri akan terarah. Dan tentu dalam sebuah  kegiatan  santri jangan malah terbebani dengan beban yang memang tidak perlu," pungkas Uson.

 

Editor : Romza


Editor:

Matraman Terbaru