• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Kediri Raya

Kenalkan Kiprah Pendahulu, IPNU-IPPNU di Kediri Gelar Ziarah

Kenalkan Kiprah Pendahulu, IPNU-IPPNU di Kediri Gelar Ziarah
PAC IPNU-IPPNU Gurah, Kediri ziarah ke makam KH Asmoeni Iskandar. (Foto: NOJ/Nurohman)
PAC IPNU-IPPNU Gurah, Kediri ziarah ke makam KH Asmoeni Iskandar. (Foto: NOJ/Nurohman)

Kediri, NU Online Jatim

Sejarah merupakan cerita masa lalu dan akan selalu diingat sepanjang masa. Namun sejarah juga akan terlupakan dengan sendirinya ketika tidak dicerikan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya.

 

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) juga memiliki sejarah panjang sejak berdiri pada 24 Februari 1954 serta 2 Maret 1955.

 

Dalam proses berdirinya, IPNU memiliki tokoh yang terkenal sebagai pendiri yaitu KH Tolchah Mansoer. Juga ada beberapa tokoh di antaranya yaitu Sofiyan Cholil, Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Achmad, M Najib Abdul Wahab, dan Asmoeni Iskandar.

 

Beberapa tokoh tersebut memang tidak dikenal oleh kader IPNU sekarang bahkan ada yang sampai saat ini makamnya belum diketemukan.

 

Di Kediri ada KH Asmoeni bin Iskandar yang merupakan salah satu perwakilan dalam permusyawaratan pertama IPNU yang dikenal dengan Konperensi Lima Daerah (Kolida) di Surakarta tahun 1954

 

Untuk mengenakan salah satu pendiri IPNU dari Kabupaten Kediri, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Gurah mengadakan kegiatan ziarah ke makam KH Asmoeni Iskandar.

 

Makam tersebut terletak di Dusun Mantren, Desa Tengger Kidul, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri atau sebelah Pondok Pesantren Al-Hasyimiyah.

 

Kegiatan ini dilaksanakan hari Rabu (9/9/2020) yang diikuti beberapa pengurus IPNU dan IPPNU setempat.

 

Abi Yazid Ngasimul Istifadzi selaku Ketua PAC IPNU Kecamatan Gurah mengatakan bahwa ziarah makam memang sudah menjadi rutinitas.

 

“Pada kepengurusan periode lalu sebelum saya menjabat sebagai ketua, agenda ziarah dilakukan setiap tanggal 9 di bulan masehi. Karena kami tahu masih banyak kader IPNU dan IPPNU yang belum mengetahui mengenai makam salah satu pendiri IPNU ini," terangnya.

 

Hal itu juga yang mendasari kader muda NU untuk harus mengetahui sejarah dan tahu siapa saja pelaku sejarahnya.

 

Nur Rohman yang juga dari Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Kediri mengingatkan kepada kader untuk selalu aktif dalam melestarikan tradisi.

 

"Jangan melupakan jasa perjuangan ulama,” pungkas Cak Man, sapaannya.

 

Editor: Ayun


Editor:

Kediri Raya Terbaru