Sidoarjo, NU Online Jatim
Unzilatin Nadhifah, kader Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo berhasil lolos dalam ajang seleksi International Youth Leader 2021 yang diadakan secara online se-Indonesia.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini akan mewakili kampusnya untuk mengikuti program belajar di negara Dubai selama lima hari pada tanggal 6-11 Nopember mendatang.
Perempuan yang karib disapa Uun tersebut menyebutkan, International Youth Leader 2021 merupakan platform pelatihan dan pendidikan kepemimpinan berbasis Islam untuk pemuda-pemudi Indonesia yang bergerak di bidang Student Exchange, Leadership Camp, Halal Tour and Travel. Youth Leader sendiri difokuskan guna melatih pemimpin muda yang memiliki potensi dan siap bersaing di kancah Internasional.
“Oleh karenanya, untuk seluruh biaya delegasi tidak ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara, hal ini untuk melatih kepemimpinan dan kemandirian kita,” kata putri salah satu pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tanggulangin tersebut, Jum’at (15/10).
Uun menerangkan, selama mengikuti program belajar di Dubai, delegasi nantinya akan melakukan halal tour untuk mempelajari sejarah Islam di Dubai. Kemudian diajak melakukan international relation dengan tujuan memahami karakteristik masyarakat luar negeri, budaya yang baik dapat diadopsi dan budaya yang kurang baik sebagai pembanding untuk mensyukuri dan mencintai Indonesia.
Pihaknya nanti juga akan melakukan program market research, forum discussion group dengan presentasi menggunakan bahasa Inggris untuk melatih public speaking dalam menyampaikan ide-ide.
“Selanjutnya melakukan business talk untuk menggali secara mendalam peluang bisnis di Dubai, serta berupaya menjadi bagian dari event besar di sana, semisal Dubai Expo 2021,” terang mahasiswi semester VII Fakultas Adab dan Humaniora tersebut.
Dijelaskannya, delegasi dari Jawa Timur yang lolos program ini sebanyak dua orang, termasuk dirinya. Dalam proses seleksinya, calon delegasi wajib membuat tulisan essai tentang ekonomi kreatif dan melampirkan sertifikat yang berkaitan dengan bahasa Arab.
“Semoga setelah mengikuti program ini, saya bisa membawa perubahan dan membantu memulihkan kembali ekonomi di masa pandemi. Selain itu juga bisa membuat inovasi di bidang UMKM kepada masyarakat Sidoarjo serta bisa menularkan ilmu kepada rekan-rekanita IPNU-IPPNU di Sidoarjo,” ujarnya.
Uun mengungkapkan, awalnya dirinya merasa ragu untuk mengikuti program ini, karena biaya tidak seluruhnya ditanggung oleh penyelenggara. Ia kemudian yakin untuk mengikuti program ini setelah banyak dukungan kepadanya, di antaranya adalah Dekan UINSA dan kedua orang tuanya.
“Akhirnya saya niati belajar dan niat karena Allah. Insyaallah akan diberikan kemudahan, dan saya telah dipertemukan dengan orang-orang baik, salah satunya dengan LAZISNU. Terimakasih kepada para donatur dan LAZISNU Sidoarjo atas bantuan yang diberikan kepada saya,” ucapnya.
LAZISNU Berikan Bantuan
Ketua NU-Care LAZISNU Sidoarjo, Muh Ihsan mengatakan, bahwa raihan yang dicapai oleh Uun patut kiranya diapresiasi. Oleh karenanya, pihaknya memberikan bantuan uang tunai kepada Uun, meski tidak sepenuhnya mencukupi.
“Kita hari ini memberikan dukungan kepada Uun dengan sejumlah uang tunai. Mohon maaf, kita tidak bisa memenuhi semua kebutuhannya,” ujarnya, Jum’at (15/10).
Dirinya berharap, Uun bisa menularkan ilmu dan pengalamannya kepada kader IPNU-IPPNU di Sidoarjo lainnya.
“Semoga Uun bisa mewujudkan impiannya. Semoga bisa menjadi salah satu aset yang dimilki oleh NU ke depan, serta bisa memberikan kontribusi untuk Jamiyah Nahdlatul Ulama,” tandasnya.
