• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tokoh

Kesaksian Karomah Habib Ja’far oleh Sahabatnya

Kesaksian Karomah Habib Ja’far oleh Sahabatnya
Habib Ja'far Al Kaff (kiri) bersama Habib Luthfi bin Yahya. (Foto: NOJ/pr)
Habib Ja'far Al Kaff (kiri) bersama Habib Luthfi bin Yahya. (Foto: NOJ/pr)

Surabaya, NU Online Jatim

Air mata masih terasa membasahi pipi keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Berita wafatnya, Habib Ja'far pada Jumat (01/01/2021) cukup menyita perhatian umat karena informasi yang sempat simpang siur. Tentunya, dari warga NU sendiri sangat kehilangan sosok yang dikenal sebagai wali majdub tersebut.

 

Membicarakan perihal waliyullah, salah satu sahabat almarhum Habib Ja'far, Habib Umar Muthohar mengungkapkan bagaimana kewalian almarhum.

 

"Seandainya diceritakan kisah-kisah Habib Ja'far, mungkin jika buku-buku disusun satu ranjang penuh sesak. Memang terkadang sedikit tidak masuk akal, tapi saya mengalaminya sendiri," katanya.

 

Habib Umar mengaku memiliki kedekatan sejak tahun 1970 dengan almarhum, yang bermula saat ia mendapat undangan untuk mengisi pengajian.

 

"Jadi saya mau mengisi pengajian yang kebetulan mulainya jam 10 pagi saat itu. Karena saya terbiasa tidur shubuh, otomatis ketika nanti saya tidur, khawatir saya terlambat datang ke pengajian tersebut. Akhirnya saya nemilih untuk melek dan tidak tidur," paparnya.

 

Habib Umar mengimbuhkan bahwa ia menuju rumah Habib Ja'far pada pagi harinya sekitar pukul 7 pagi. Hal ini dilakukan tak lain agar Habib Umar tidak merasa ngantuk.

 

Sesampainya di rumah Habib Ja'far, ulama yang merupakah Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah tersebut mengetahui salah satu kebiasaan almarhum yakni tidur ba'da shubuh. Namun, atas izin Allah, saat itu Habib Ja'far terlihat sedang menunggu kedatangan Habib Umar.

 

Setelah dipersilahkan masuk, Habib Ja'far memberikan telur ayam yang masih kotor dan terdapat lumuran darah ayam. Setelah itu, Habib Ja'far memerintahkannya untuk membersihkan telur tersebut dan meminum isinya.

 

"Jadi di sebelah rumah anak Habib Ja’far itu ada kandang ayam. Jadi mau ambil telur itu bebas. Nah, biasanya ketika saya bertamu, disajikan telur yang sudah matang. Nah kali ini, saya diberi jamuan telur mentah. Saya kaget ada apa. Lalu setelah dibersihkan, Habib Ja'far menyuruh saya untuk meminum telur tersebut. 'Nguntal Ndog' begitu dawuhnya kala itu," kenang Habib Umar.

 

Setelah melalukan perintah Habib Ja'far, Habib Umar segera berangkat menuju lokasi pengajian. Sesampainya di lokasi tersebut, tiba-tiba ada seorang fulan yang menyampaikan pernikahan keponakannya yang berstatus syarifah.

 

"Salam Bib, Saya Fulan dari Jepara, Insyaallah bulan depan keponakan saya akan menikah Bib. Dan calonnya adalah sayyid," terangnya.

 

Mendengar hal itu, Habib Umar terlihat antusias.

 

"Di mana saat ini calonnya? Bisa bertemu? Sekalian kenalan,” ucapnya.

 

Ternyata, calon suami dari syarifah tersebut bukan golongan sayyid. Hal ini diketahui oleh Habib Umar karena sudah mengenal ayah hingga kakeknya yang tidak bernasab sayyid.

 

Melihat hal tersebut, Habib Umar marah dan menyampaikan perihal calon suami syarifah yang mengaku sayyid.

 

Selepas mengisi pengajian, Habib Umar segera bergegas ke rumah Habib Ja'far. Betapa kagetnya Habib Umar saat melihat Habib Ja'far sudah siap sedia di depan rumah sembari tersenyum dan berkata, "Bagaimana sudah diuntal ndognya,” ujarnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Tokoh Terbaru