Gresik, NU Online Jatim
Bagi siapa saja yang memiliki kebulatan hati untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama hendaknya memurnikan niat. Tidak karena mencari dan memperoleh kepentingan duniawi. Sebab kalau yang mengemuka adalah ambisi, maka yang didapat adalah murka para pendiri.
Penegasan disampaikan Agus Junaidi Hamzah selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik pada Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Sidayu. Acara diikuti kader tingkat ranting sejak Jumat hingga Ahad (24-26/1).
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Kertosono, Sidayu tersebut mengambil tema ‘Membentuk Kader Militan, Produktif dan Kontributif yang Berideologi Aswaja An-Nahdhiyah’.
Dalam pandangan Agus, bahwa menjadi kader NU tidaklah mudah. Hal itu disebabkan karena tantangan yang akan dihadapi juga tidak sembarangan. Dirinya mengungkapkan hanya ada dua pilihan yang didapat di NU, termasuk Ansor yakni berkah dan kualat.
“Hanya ada dua pilihan yang akan kalian dapatkan di NU maupun Ansor, kalau tidak berkah ya kualat,” ucap Agus dengan tegas.
Dalam pandangannya, hanya keikhlasan yang mampu mengantarkan berkah bagi siapapun yang berjuang bagi NU.
“Dan keikhlasan untuk berjuang di NUlah yang mampu mengantarkan kalian mendapatkan berkah,” katanya.
Selama proses pelatihan, peserta PKD ditempa untuk mendapatkan kompetensi pelatihan, di antaranya, memiliki wawasan keilmuan yang luas dan bobot pengetahuan yang lebih memadai tentang Aswaja, NU, keindonesian, kebangsaan, Ansor, Banser serta dalil amaliah dan tradisi keagamaan NU.
Sebagai pemateri dalam PKD tersebut, Minahul Mubin atau yang biasa dikenal dengan sahabat Mubin.
Di sela-sela penyampaian materi, Mubin menerangkan bahwa KH M Hasyim Asy'ari akan mendoakan husnul khatimah siapa saja yang mau berjuang di NU.
“Mbah Hasyim akan mendoakan husnul khatimah siapa saja yang berjuang di NU dan proses PKD adalah usaha kita untuk menjemputnya,” tutur Mubin.
Kontributor: M Jauhari Utomo
Editor: Syaifullah
