Ponorogo, NU Online Jatim
Syamsul Ma’arif, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Ponorogo, mengatakan bahwa penggerak yang paling populer di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) adalah Barisan Serbaguna Ansor (Banser). Sebab, Banser adalah garda terdepan penjaga ulama sekaligus yang pertama bersentuhan dengan masyarakat.
"Orang yang paling populer di NU itu, ya, Banser. Online maupun offline, Banser itu yang pertama kali bertemu pihak luar. Bayangin, misalnya mau ketemu Kiai A begitu, yang pertama ditemui malah Banser," kata Syamsul saat acara pembekalan pendidikan dan latihan khusus (diklatsus) Banser Provos di SMP 1 Ma’arif NU Ponorogo pada Rabu (27/10).
Karena itu, Syamsul meminta anggota Banser menjaga betul kepercayaan yang diberikan oleh NU dengan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan perannya secara baik dan ikhlas. salah satu cara untuk mewujudkan itu adalah dengan mengelola kesatuan Banser secara disiplin dan efektif, dari tingkat cabang hingga rayon. Nah, tugas mendisiplinkan anggota Banser inilah yang dipegang oleh Banser Provos.
Sementara itu, Sumariadi, Kepala Satuan Provos Banser Cabang Ponorogo, menegaskan bahwa pada intinya provos adalah penegak kedisiplinan Banser. Karena jumlah anggota Banser kian banyak, maka diperlukan rekrutmen Banser Provos hingga di tingkat rayon.
"Jadi, melihat keadaan sahabat-sahabat Banser yang ada di Satkoryon ini, kan, semakin banyak, sedang jumlah provos masih terbatas. Jadi, bentuk satuan setingkat provos ini sifatnya masih pembekalan yang nanti, bulan depan akan ada Diklatsus Provos. Setelah ini mereka kita kirim ke Diklatsus Provos," katanya.
