• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Ketua LTNNU Sumenep: Budaya Literasi Sejak Dini Upaya Bijak Bersosmed

Ketua LTNNU Sumenep: Budaya Literasi Sejak Dini Upaya Bijak Bersosmed
Pembukaan talk show kepemudaan yang diselenggarakan di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, Rabu (27/01/2021). (Foto: NOJ/ Ach Kholilurrahman).
Pembukaan talk show kepemudaan yang diselenggarakan di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, Rabu (27/01/2021). (Foto: NOJ/ Ach Kholilurrahman).

Sumenep, NU Online Jatim

Media sosial (medsos) sejatinya diciptakan untuk menjadi sarana bertukar informasi yang sehat antar sesama. Namun kenyataannya, hingga kini masih banyak pengguna Medsos yang berkomentar semaunya, seperti memaki, menghina orang atau kelompok lain yang berseberangan pendapat. Inilah yang kemudian akhirnya bisa memicu hingga perkelahian dan penganiayaan.

 

Penegasan ini disampaikan Firdausi yang didaulat sebagai narasumber di acara talk show kepemudaan dengan tema 'Pemuda Bijak Bersosmed'. Acara  yang diselenggarakan Karang Taruna Tunas Muda Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng Sumenep itu dihadiri oleh Camat, Kepala Desa, Danramil, Kapolsek, dan tokoh agama di balai desa setempat, Rabu (27/01/2021).

 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Sumenep tersebut mengajak kepada tokoh masyarakat untuk memulai budaya literasi sejak dini, terutama di lingkungan keluarga. "Kami berharap agar anak dibiasakan mendiskusikan soal informasi yang beredar di Medsos agar anak terbiasa bertutur santun," imbuhnya.

 

Firdausi yang juga Wakil Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan tersebut juga mengimbau kepada generasi muda untuk tidak menceritakan permasalahan pribadinya di Medsos. Karena saat ini, seolah-olah rentetan cerita hidup bisa menjadi konsumsi publik. Seharusnya, permasalahan pribadi hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan orang tuanya.

 

"Lucu sekali seorang pemuda memilih curhat di Medsos dibandingkan curhat kepada orang tuanya. Ini sudah keluar dari falsafah orang Madura, yaitu bhapa', bhabhu', ghuru, rato. Padahal dari dulu orang tua dan guru memiliki otoritas kharismatik serta selalu memberikan nasihat kepada seorang anak," sergahnya.

 

Tak sampai disitu, ia juga mengatakan bahwa sangat lucu jika generasi muda yang lagi patah hati dan menceritakannya di Medsos. Menurutnya, Islam sudah mengajarkan kaum muslimin bagaimana mengobati hati dengan benar. "Obatnya sudah viral, sebagaimana disampaikan oleh Sunan Bonang dalam tembang lagu dolanannya yang berjudul Tombo Ati," ungkap Firdausi.

 

Direktur pcnusumenep.or.id tersebut juga mengajak kepada audien agar tidak menyebarkan aib atau kejelekan orang lain di Medsos. Karena Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk menutupi aib orang lain. Jika disikapi secara dewasa, maka Allah SWT akan merahasiakan aibnya di dunia dan akhirat.

 

"Kalau mau menyebut aib temanmu, ingatlah bahwa lebih besar aibmu. Kesalahan orang lain engkau lihat, kesalahanmu sendiri tak kau lihat," ujarnya saat menyitir nadham Almaghfurlah KH Muhammad Habibullah Rais dalam kitab Tarbiyatus Syibyan.

 

Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya tersebut melarang kepada pemuda untuk tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. "Hindari asal klik, copy link, dan membagikannya di group WhatsApp. Jangan hanya buka 1 link saja. Bandingkan dengan link lainnya terutama yang benar-benar resmi," dawuhnya.

 

Di akhir penyampaiannya, Firdausi menyimpulkan bahwa generasi milenial harus mengecek kebenaran informasi dan jangan menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. "Sikapilah informasi dengan baik, santun, dan dewasa. Hindari informasi yang menyinggung SARA, provokasi, dan propaganda," pungkasnya.

 

 

Acara dilanjutkan oleh Adnan AR selaku Komisioner Komisi Informasi Kabupaten Sumenep yang membahas tentang Undang-Undang ITE. Acara ini dipandu oleh Deky Kurniawan selaku moderator.

 

Penulis: Ach Khalilurrahman

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru