Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Pragaan, Kabupaten Sumenep, Ny Hj Najmah Hammam bersyukur telah menyantuni 150 anak yatim, Jumat (20/08/2021).
Dalam Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan ini Ny Najmah mengingatka bahwa anak yatim merupakan tanggung jawab bersama.
“Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun oleh PAC, Pimpinan Ranting (PR) se-Kecamatan Pragaan, dan instansi yang berkenan menyumbang tanpa ada paksaan,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
Demikian pula, dari jumlah 150 anak yatim yang hadir hanya separuhnya. Berhubung saat ini berada di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Panitia sengaja membatasi jumlah undangan dan kehadiran anak yatim. Sebelum masa pandemi, kami bisa menghadirkan 400 anak yatim,” imbuhnya.
Dirinya menyampaikan, kegiatan Asyura ini dikemas dengan mengedepankan protokol kesehatan. Panitia mewanti-wanti pada seluruh anak yatim dan para wali pendamping untuk mematuhi aturan yang berbeda dari tahun sebelumnya.
“Semua komponen yang hadir harus tertib Prokes. Namun tingkat kesadaran masyarakat memakai masker masih relatif rendah. Terbukti tadi, yang tertib Prokes 80 persen. Untuk mengatasi kendala tersebut, panitia menyediakan masker dan hand sanitizer,” ungkapnya.
Kemudian, Ny Najmah menegaskan bahwa, 70 persen dana ini murni dari kekuatan jamaah Muslimat NU, baik di tingkat PAC dan Ranting. Sisanya 30 persen berasal dari para donatur, seperti Baitul Maal wat Tamwil Nuansa Umat (BMT NU) Cabang Pragaan, Ny Khalifah Wakil Bupati Sumenep yang merangkap sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sumenep.
“Kami mengapresiasi atas kekompakan dan kerja sama pengurus, sehingga acara tadi berlangsung penuh khidmat dan meriah. Mereka hadir ke lokasi penuh semangat,” curahnya.
Putri mendiang KH Abdullah Hammam Ali tersebut menjelaskan, Muslimat NU Pragaan memiliki prinsip, yaitu anak yatim adalah tanggung jawab bersama. Baik dalam membimbing aqidah, syariat, akhlak, ekonomi, pendidikan, dan kesehatannya.
“Kami menghadirkannya ke sini bukan semata-mata menerima amplop dan bingkisan. Tetapi secara moril, seluruh pengurus memiliki tanggung jawab penuh untuk membimbing mereka. Terutama membimbing di bidang akidahnya, sebab kami khawatir mereka tergelincir dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Jika tidak dibimbing, khawatir terpengaruh dengan kehidupan yang serba digital dan mengalami dekadensi moral,” tegasnya.
Ketua yang terpilih di dua periode ini mengatakan, Muslimat NU mempunyai motto, yaitu membangun kekuatan organisasi menuju Muslimat mandiri dan berkembang.
“Terima kasih pada semua pihak yang berpartisipasi, baik secara moril dan materil. Mudah-mudahan di tahun mendatang, kegiatan ini lebih besar lagi dan pandemi cepat berlalu,” tandasnya.
Editor: Romza
