• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tapal Kuda

Ketua NU Banyuwangi: Perdunu tidak Perlu Dibikin Heboh

Ketua NU Banyuwangi: Perdunu tidak Perlu Dibikin Heboh
Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. (Foto: NOJ)
Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. (Foto: NOJ)

Banyuwangi, NU Online Jatim

Belakangan ini khalayak dibikin heboh dengan adanya Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu. Deklarasi yang dilakukan oleh kelompok yang mengaku punya keahliaan spiritual ini dilaksanakan di Desa Sumbersarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu (03/02/2021).

 

NU Online Jatim berhasil melakukan komunikasi dengan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. Gus Makki, sapaan akrabnya mengaku tidak banyak tahu dan tidak pernah diberitahu sebelumnya soal akan diadakannya deklarasi ini.

 

“Kita tidak pernah diberi tahu kalau memang mau ada Perdunu itu. Dan, memang enggak harus berkabar ke PCNU (Banyuwangi) juga, bukan kewajiban juga untuk berkabar. Jadi, teknisnya saya juga tidak seberapa paham. Ya, masih akan saya tanya dulu lah ke mereka-mereka,” katanya, Sabtu (06/02/2021).

 

Berbicara soal eksistensi Perdunu, dirinya menyebutkan bahwa deklarasi tersebut menurutnya bukanlah sebuah kesalahan. Karena memang pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak untuk berserikat dengan warga lainnya.

 

“Saya kira deklarasi itu bukanlah sebuah kesalahan, karena ya memang mereka punya hak untuk berserikat,” kata Pengasuh Pesantren Bahrul Hidayah, Parijatah Kulon, Kecamatan Srono ini.

 

Dirinya beranggapan bahwa deklarasi Perdunu dan rencana festival santet ini sebagai guyonan. Bahkan, hal klenik atau mistis semacam itu merupakan sebuah kritik satire dari mereka. Karena pada dasarnya banyak orang yang memiliki keahlian semacam itu, misal tabib, ahli terapi, dan lain sebagainya.

 

“Tabib-tabib di daerah ini kan banyak sebenarnya. Cuma selama ini tidak pernah diungkap seperti ini. Ini bukan hal baru kok,” katanya.

 

Gus Makki menyebutkan bahwa selama hal itu kategorinya tidak termasuk sihir, maka tidak jadi persoalan. Karena yang dilarang secara syariat hanya sihir. Jika itu sihir, maka dirinya pasti akan menyerukan untuk tidak melakukannya.

 

Dijelaskan bahwa dalam kitab Sullamut Taufiq ada keterangan bahwa sihir haram. Dirinya juga mengutip matan Kitab Fathul Wahhab terkait ciri-ciri sihir. Bahwa sihir itu yang membantu selain malaikat, alat-alatnya menggunakan suatu yang dilarang, dan bacaannya juga kalimat yang dilarang.

 

“Jika yang dilakukan tidak sama dengan ciri-ciri tersebut, ya bukan sihir dan itu boleh-boleh saja,” tegas Gus Makki.

 

Di ujung keterangan disampaikan bahwa deklarator Perdunu tersebut dari Nahdliyin. Baginya, ini bukanlah suatu yang perlu dipersoalkan. Karena dukun itu merupakan orang yang mengobati atau menolong orang lain yang dilanda penyakit. Jangan lantas menjustifikasi perdukunan itu sebagai hal yang tidak baik.

 

“Selagi dalam praktiknya tidak bersentuhan dengan sihir, saya oke-oke saja. Malah saya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak perlu diseriusi dan dibikin heboh. Sebagai gantinya Srimulat. Bagian dari hiburan di masa pandemi,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Tapal Kuda Terbaru