• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 17 April 2024

Matraman

Ketua NU Jatim Instruksikan Ini untuk Bentengi Pelajar Ponorogo dari Radikalisme

Ketua NU Jatim Instruksikan Ini untuk Bentengi Pelajar Ponorogo dari Radikalisme
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim saat di PCNU Ponorogo. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah).
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim saat di PCNU Ponorogo. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah).

Ponorogo, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo menggelar sosialisai progam sensus warga Nahdliyin melalui Kartu Anggota NU (KARTANU), Ahad (11/04/2021). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula PCNU Ponorogo.

 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar hadir dalam kegiatan tersebut. Selain itu, hadir pula Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se Ponorogo, Ketua Badan Otonom (Banom) dan lembaga NU di tingkat cabang, dan seluruh pengurus NU Ponorogo.

 

Dalam kesempatan ini, Kiai Marzuki mengajak Bupati Ponorogo dan seluruh pengurus Banom NU untuk bersinergi mendirikan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhlatul Ulama (IPPNU) di Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif di wilayah Ponorogo.

 

Hal tersebut dinilai sebagai langkah strategi untuk mengendalikan serangan dari organisasi radikal yang masuk dari berbagai lini dan bermacam cara.

 

"Untuk mencetak kader NU diharuskan lembaga Ma’arif harus ada IPNU IPPNU. Jikalau sekolah negeri, ketika pendaftaran atau awal masuk bisa buat stand untuk pendaftaran IPNU IPPNU, dan lebih lagi rohis-rohis sekolah (semestinya) dari IPNU IPPNU. Dan sekolah yang amaliyahnya ahlussunnah entah sekolah apapun juga disarankan untuk ada IPNU IPPNU agar anak-anak jauh dari ikut-ikutan aqidah yang menyeleweng  dan agar penyebaran paham radikal bisa terhentikan," ungkap Kiai Marzuki.

 

Lebih lanjut ia menegaskan, seluruh institusi sekolah di bawah naungan LP Ma’arif sebaiknya ada organisasi IPNU-IPPNU untuk para siswa. “Sekolah SMP, MTs, MA dan SMK Ma’arif yang ada di Ponorogo harus di IPNU-IPPNU kan, dari pada ikut yang lain-lain yang tidak jelas arahnya,” tegasnya.

 

Kiai Marzuki juga menjelaskan, sejumlah data menyebutkan bahwa pemuda milenial selama ini tidak sedikit yang terkontaminasi dengan paham paham radikal dan keras. Hal tersebut dilatarbelakangi karena konten belajarnya yang bermasalah.

 

Para pemuda mencerna pengetahuan dan pemikiran dari para tokoh-tokoh kelompok sayap kanan (radikal). Sehingga perlu diantisipasi dan dibentengi melalui IPNU-IPPNU. Baik di lembaga pendidikannya maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

 

“Saya menyambut baik instruksi dari KH Marzuki Mustamar tersebut, dan mengajak kepada seluruh pengurus IPNU-IPPNU di wilayah Ponorogo untuk menindaklanjuti pendirian komisariat di Lembaga Pendidikan Ma’arif yang ada di wilayah masing-masing,” kata Anton Samsuri ketua PC IPNU Ponorogo.

 

“Kami akan membangun silatrurrahim yang kuat  kepada stakeholder yang ada di lembaga pendidikan di Ponorogo, pemerintah dan tokoh masyarakat. Kemudian membangun intregrasi satu gerakan dengan cabang untuk suksesi pendirian komisariat se Kabupaten Ponorogo,” ungkapnya.

 

Lutfi Hadi Aminudin selaku Sekretaris PCNU Ponorogo menyatakan setuju atas instruksi dari KH Marzuki tersebut. Progam tersebut sudah sesuai dengan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) kedua yang dilaksankan pada tangga11 Maret 2021 bahwa PCNU Ponorogo sudah mengamanatkan kepada PC Lembaga Pendidikan Ma’arif agar membentuk komisariat IPNU-IPPNU di sekolahnya masing-masing.

 

 

“Mengapa butuh komisariat di Lembaga Pendidikan NU?  karena ini akan  menjadi bagian dari persiapan generasi, jadi pengkaderan disini bisa melalui jenjang formal dan non formal,” pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru