• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Pantura

Ketua NU Kencong Berpesan Pilkada Jangan Melupakan Tradisi Nahdliyin

Ketua NU Kencong Berpesan Pilkada Jangan Melupakan Tradisi Nahdliyin
Ketua PCNU Kencong, Jember, H Zainil Gulam. (Foto: NOJ/istimewa)
Ketua PCNU Kencong, Jember, H Zainil Gulam. (Foto: NOJ/istimewa)

Jember, NU Online Jatim
Pemilihan kepala daerah agar segera digelar di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Kabupaten Jember. Momentum tersebut hendaknya warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) tetap menjaga amaliah yang selama ini menjadi bagian tidak terpisahkan.

 

Penegasan tersebut disampaikan H Zainil Gulam saat memberikan sambutan di acara rutinan Selasa Kliwon yang dilaksanakan di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kencong, Jember, Selasa (28/7) malam. Kegiatan juga disiarkan langsung melalui akun Facebook PCNU Kencong Channel.

 

“Nahdliyin agar jangan terlalu larut dalam momentum pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan di Jember sehingga lalai meninggalkan amaliah yang menjadi tradisi,” kata Ketua PCNU Kencong tersebut.

 

Hal itu juga sesuai dengan arahan KH Marzuki Mustamar selaku Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur kepada perwakilan PCNU Kencong beberapa waktu berselang.

 

Terkait Pilkada Jember, Kiai Ghulam juga menyampaikan pesan bahwa Nahdliyin harus kompak satu suara, dan mematuhi perintah dari pengurus NU.

 

“Karena PCNU akan menentukan pilihan sesuai dengan hasil istikharah,” tegasnya.

 

Pada acara rutinan satu bulanan ini, Kiai Ghulam juga mengutip paparan H Adnan Anwar, salah seorang mentor Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU). Bahwasanya di masa pandemi ini, dunia akan mengalami resesi ekonomi, maka NU harus mengambil peran secara bottom up. Yakni tidak menunggu dari pemerintah, dan dapat menguasai lumbung pangan.

 

“PCNU dan warga NU harus mengambil posisi pengembangan ekonomi, harus serius dalam pertanian dan lumbung pangan. Siapa yang bertahan dalam lumbung pangan ini dia yang akan menang,” kata Kiai Ghulam.

 

Lebih lanjut disampaikan, NU jangan berpangku tangan menunggu program dari pemerintah, tetapi harus aktif  mengambil peran, bergerak dari bawah. Karena menurutnya, di balik kesulitan ekonomi ini masih ada celah yang bisa dimanfaatkan. 

 

“Kita tidak usah menunggu dari pusat atau pemerintah apa programnya untuk kegiatan ekonomi. kalau bisa sifatnya botton up dari bawah, dari ranting dan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama atau MWCNU,” katanya. 

 

Maka dari itu, saat ekonomi sedang mengalami kelesuan, resesi, masih ada celah bisnis yang bisa sinergikan, karena Indonesia masih dalam batas aman. 

 

“Maka dari itu warga NU masih bisa mengembangkan perekonomian yang sifatnya dari bawah,” tegasnya.


Editor:

Pantura Terbaru