Pasuruan, NU Online Jatim
Covid-19 yang bermula di Wuhan, Cina hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Sementara ikhtiar yang dapat dilakukan ialah meningkatkan antibodi dan imunitas. Dalam memperkuat antibodi dan imunitas tersebut dapat dilakukan dengan memanfatkan tanaman herbal di sekitar.
Seperti yang dilakukan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin. Pria yang akrab disapa Gus Ipong tersebut memberikan tips membuat minuman herbal, sebagaimana dalam video yang diunggah kanal YouTube NU Pasuruan.
"Tanaman herbal yang dapat kita manfaatkan di antaranya daun srikaya, daun pandan, daun jambu kapulaga, jahe, temulawak, dan kencur,” ujar Gus Ipong.
Dirinya mengatakan, tanaman rempah tersebut dapat diolah menjadi minuman sari nabati. Takaran bahan dalam pembuatannya ialah daun srikaya 20 lembar, setengah daun pandan, 5 buah kapulaga, jahe dan kencur sebanyak 15 gram.
“Semua bahan tersebut nanti dihaluskan. Untuk menghaluskan kapulaga, jahe dan kencur bisa dengan diparut, blender atau digeprek,” jelas Gus Ipong dalam tayangan video berdurasi 11 menit 55 detik tersebut.
Kemudian semua bahan dimasukkan ke dalam panci yang berisi air satu liter, kemudian panaskan selama 5-10 menit.
Menurut Gus Ipung, minuman herbal tersebut dapat dikonsumsi oleh orang yang sudah terpapar atau yang belum terpapar Covid-19.
"Untuk orang yang sudah terpapar Covid-19, minumnya satu gelas setiap 1 jam atau 2 jam sekali. Sedangkan bagi orang yang ingin meningkatkan antibodi dan imunitas, minumnya satu gelas 2 kali dalam sehari yakni pagi dan sore," tuturnya.
Tidak hanya itu, minuman herbal tersebut juga dapat dikonsumsi oleh orang yang kurang nafsu makan dan diare. Mengingatm, gejala pasien Covid-19 akhir-akhir ini juga merasakan sakit lambung.
"Bagi yang terkena diare resepnya bisa di tambah sepucuk daun jambu, sedang untuk yang nafsu makannya hilang bisa ditambah 5 gram temulawak," imbuhnya.
Sebagai cita rasa, minuman herbal ini dapat diberi gula aren dan madu sesuai selera. "Sebaiknya takaran madu tidak menggunakan sendok logam, tetapi sendok kayu atau plastik," pungkasnya.
Penulis: Mokh Faisol
Editor: A Habiburrahman
