• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Opini

KH Abdullah Alwi Murtadlo, Pendiri PMII yang Tercecer

KH Abdullah Alwi Murtadlo, Pendiri PMII yang Tercecer
KH Abdullah Alwi Murtadlo, pendiri PMII yang baru diketahui. (Fotro: NOJ/Ist)
KH Abdullah Alwi Murtadlo, pendiri PMII yang baru diketahui. (Fotro: NOJ/Ist)

Keberadaan KH Abdullah Alwi Murtadlo (AA Murtadlo) sebagai satu di antara pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII selaku organisasi kemahasiswaan Nahdlatul Ulama, baru tersiar setelah KH Munsif Nahrowi menyampaikah tausiahnya. Hal tersebut dikemukakan setahun lalu pada acara diskusi dalam jaringan (daring) bertajuk ‘Tausiah Pergerakan 3 Pendiri PMII’, Sabtu (18/04/2020) malam yang dihelat Pengurus Besar (PB) PMII sebagai refleksi hari ulang tahun.

 

KH Munsif Nahrawi adalah satu di antara 13 muassis atau pendiri PMII yang saat ini masih sehat. Yang bersangkutan adalah putra KH Nahrawi Tohir, cucu dari almaghfurlah Mbah Kiai Tohir Mbungkuk selaku pendiri Pesantren Mbungkuk Singosari Malang yang kewaliannya masyhur.

 

Berikut cuplikan tausiahnya:  Saudara, di periode ini, saya bilang 20 tahun terakhir ini, saya merasakan rupanya apakah itu pengurus terstruktur atau anggota, kelihatanya ingin mendekati induknya. Oleh sebab itu di akhir-akhir ini munculah tersebar di mana-mana 13 orang pendiri. Saya tidak tahu kapan mulainya dan dari mana sumber munculnya 13 orang pendiri itu. Pada momen harlah ini, saya ingin sampaikan saya ingin meluruskan sejarah pendiri-pendiri PMII.

 

Putra Kiai Nahrowi Tohir Singosari ini membeberkan: Sebenarnya ada satu pendiri yang rupanya ditinggalkan. Saya sebutkan saja, namanya biasa dikenal dengan AA murtadlo. Pada saat itu beliau ketua perwakilan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jakarta. Beliau mahasiwa ADLN atau Akademi Dinas Luar Negeri), dan beberapa kali memimpin sesi waktu pertemuan (deklarasi PMII) di Surabaya. Beliau termasuk salah satu pemegang andil dalam berdirinya PMII, makanya pada kesempatan ini saya ingin meluruskan bahwa ada satu orang lagi pendiri PMII yang belum muncul (namanya), yaitu AA Murtadlo lengkapnya Abdullah Alwi Murtadlo.

 

Selanjutnya cucu Mbah Kiai Tohir MBungkuk ini menegaskan: Beliau ini yang memimpin beberapa sesi waktu pertemuan Surabaya (deklarasi PMII gedung Yayasan Khadijah sekarang), setelah selesai kuliahnya masuk departemen luar negeri dan menjadi duta besar di beberapa negara. Tolong diralat (13 pendiri ditambah satu pendiri), haq! haq! Saya menyaksikan! Dan saya yakin semuanya menyaksikan!, Bahwa betul dia (AA Murtadlo) adalah salah seorang yang seharusnya masuk ke dalam 13 itu. Resmi saya nyatakan bahwa sebetulnya (pendiri PMII) ada 14 orang.

 

AA Murtadho yang dimaksud oleh KH Munsif Nahrowi ini adalah KH Abdullah Alwi Murtadlo, putra Kiai Alwi Murtadlo kelahiran Singosari, yang tidak lain adalah adik kandung KH Basori Alwi Murtadlo - Pengasuh Pesantren Ilmu Alquran (PIQ) Singosari Malang. Dengan demikian ada dua orang muassis PMII berasal dari keluarga besar pesantren Quran ini, yaitu KH Said Budari selaku cucu Kiai Alwi Murtadlo, dan KH Abdullah Murtadlo putra Kiai Alwi Murtadlo. Meskipun posisnya keponakan dan paman, namun umur keduanya tidak terpaut jauh. Sebab KH Said Budairi konon semenjak kecil diasuh kakeknya Kiai Alwi murtadlo dan menyusu ke neneknya lantaran sang ibu meninggal saat melahirkan sekretaris umum pertama PMII ini.

 

Dengan demikian muassis PMII yang semula hanya dikenal 13 orang, kini menjadi genap 14. Para muassis PMII itu adalah, KH Cholid Mawardi, KH Said Budairy, KH Shobich Ubaid, KH Makmun Syukri, KH Hilman Badrudinsyah, KH Ismail Makky, KH Moensif Nachrawi, KH Nuril Huda Suaidy, KH M Laily Mansur, KH Abdul Wahab Jaelani, KH Hisbullah Huda, KH M Cholid Marbuko, KH Ahmad Husein, dan ditambah satu lagi yaitu KH Abdullah Alwi Murtadlo.

 

Untuk seluruh muasis PMII, lahumul fatihah.

 

Akh Yunan Athoillah adalah Direktur Lembaga Kajian Strategis Surabaya PC PMII Surabaya 2003-2004 dan Direktur LEPASDA PKC PMII Jatim 2005-2007.


Editor:

Opini Terbaru