• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Kediri Raya

KH Agus Sunyoto sebelum Wafat: Jangan Tinggalkan Seni dan Budaya

KH Agus Sunyoto sebelum Wafat: Jangan Tinggalkan Seni dan Budaya
Ketua Lesbumi NU KH Agus Sunyoto (kiri) bersama Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)
Ketua Lesbumi NU KH Agus Sunyoto (kiri) bersama Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)

Trenggalek, NU Online Jatim

Kemangkatan salah satu ulama yang sekaligus budayawan serta sejarawan menjadi kesedihan yang mendalam. KH Agus Sunyoto adalah sosok yang sulit ditemui padanan yang mampu mengelaborasi beberapa bidang.

 

Banyak rekan, simpatisan, santri beliau dari berbagai pelosok yang pernah bersama beliau menyimpan banyak dawuh-dawuh yang sarat akan makna keislaman moderat seperti yang dibawakan oleh Wali Songo di tanah Jawa.

 

"Kalau untuk dawuh-dawuh beliau yang jelas dalam menghadapi zaman yang seperti ini Indonesia, beliau sering berpesan jangan sampai meninggalkan seni dan budaya," kata seorang dalang yang juga Ketua Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Ki Andri Sungging Handoyo kepada NU Online Jatim, Selasa (27/04/2021).

 

Ki Andri mengatakan, beberapa minggu yang lalu ia mengaku sowan ke kediaman KH Agus Sunyoto. Waktu itu almarhum menyampaikan tidak ada alasan untuk tidak menjaga seni dan budaya warisan nenek moyang. Apalagi sekarang banyak orang Islam yang sok ke-Arab-Araban.

 

Ki Andri melanjutkan, pernah suatu ketika Kiai Agus Sunyoto bercerita ada satu bangsa di Eropa yang hilang hanya karena mengikuti kebudayaan agama yang dibawa. Tidak mempertahankan seni dan budaya lokal yang telah melahirkan sejarah bangsa tersebut.

 

"Seperti bangsa di daerah Rusia Utara itu, beliau dhawuh bangsa itu hilang karena mereka yang Islam bahasanya sudah ikut Arab dan kebudayaan Arab. Yang kristen juga ikut induk kebudayaan Kristen dan sebagainya," ujar Ki Andri.

 

Pandangan Kiai Agus Sunyoto soal mempertahankan seni dan budaya menurut Ki Andri sangat realistis. “Beliau mengingatkan yang itu, jati diri bangsa, identitas bangsa kami pegang teguh khususnya dari teman-teman Lesbumi," ungkapnya.

 

Ki Andri mengaku sempat bertemu dengan Kiai Agus Sunyoto beberapa pekan lalu sebelum sakit dan kemudian meninggal dunia. Ki Andri bertemu ketika mengaji di Durenan Kabupaten Trenggalek sekitar bulan Maret sebelum puasa. Kemudian sowan untuk mengisi acara bulan depan di salah satu pondok pesantren di Trenggalek.

 

"Terakhir saya sowan itu belum sakit, beliau masih sehat, masih begadang dengan saya dan teman-teman sampai malam. Jadi beliau masih aktivitas biasa, masih segar," ungkap lulusan ISI Yogyakarta itu.

 

Ki Andri hanya bisa berdoa semoga almarhum Kiai Agus Sunyoto diterima amalnya oleh Allah SWT. "Kepada generasi muda NU, jangan lupa sejarah kita, ikuti jalannya beliau. Bisa mengikuti beliau di NU menjadi benteng NU dari bidang sejarah dan seni budaya," pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, Ketua PP Lesbumi NU KH Agus Sunyoto meninggal dunia pada Selasa pagi (27/04/2021) saat dirawat di RSAL dr Ramelan Surabaya. Sejak beberapa hari lalu ia memang dirawat di rumah sakit karena penyakit yang ia derita. 

 

Editor: Nur Faishal


Kediri Raya Terbaru