• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Kiai Ali Maschan Moesa Ingatkan Tantangan NU di Era Digital

Kiai Ali Maschan Moesa Ingatkan Tantangan NU di Era Digital
KH Ali Maschan Moesa meningatkan Nahdliyin Nganjuk soal tantangan NU di era digital. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)
KH Ali Maschan Moesa meningatkan Nahdliyin Nganjuk soal tantangan NU di era digital. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna Surabaya, KH Ali Maschan Moesa menyampaikan jika kebesaran jamiyah Nahdlatul Ulama pada saat ini adalah karena kualitas para kiai yang ada di dalamnya.

 

Penegasan ini disampaikan saat memberikan tausiyah pada acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk yang digelar di Pondok Pesantren Mojosari, Loceret, Ahad (03/10/2021).

 

“Jangan menganggap jika NU seperti sekarang itu adalah hasil kita, prestasi kita. Itu semua adalah kehebatan dari para ulama kita yang mukhlisin,” tegasnya.

 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmah 1999-2007 itu khawatir adanya fenomena ahli ceramah yang semakin banyak, namun semakin sedikit yang ahli ilmu.

 

“Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW, wasaya'ti zamanun qaliilun ulama katsirun khutobauh. Bahwa akan datang suatu zaman yang ulamanya sedikit dan penceramahnya banyak,” ungkap Kiai Ali.

 

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut mengingatkan, agar para pengurus NU tidak hanya memikirkan wadah yang menaunginya. Namun, hendaknya juga memikirkan bagaimana cara meningkatkan kualitas orang yang ada di dalamnya.

 

“Hari ini orang NU kebanyakan hanya berpikir wadah, namun tidak berpikir kualitas orangnya. Semoga pengamatan saya ini tidak salah,” tuturnya.

 

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa kekuatan NU terletak pada tradisi selama ini dipermasalahkan kelompok luar yang tidak menyukai dengan amaliyah yang dilakukan. 

 

“Perlu disadari bahwa kekuatan NU itu ada di tradisi, meskipun sejak dulu tradisi NU selalu diserang oleh kelompok luar, namun hal itu yang membuat NU semakin Kokoh,” kata Rektor Universitas Islam Kadiri (Uniska) tersebut.

 

Karenanya, tradisi lama yang masih baik hendaknya terus dipertahankan. “Kaidah al-mukhafadhatu alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah bahwa yang lama dan masih baik dipertahankan serta mengambil yang baru yang lebih baik lagi harus tetap dipakai,” tandasnya.

 

Hadir dalam acara ini antara lain Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Reza Ahmad Zahid, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, jajaran pengurus PCNU Nganjuk dan tamu undangan lainnya.

 

Penulis: Hafidz Yusuf


Matraman Terbaru