• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Kiai Asep: Idul Adha Meneladani Kebaikan Nabi Ibrahim

Kiai Asep: Idul Adha Meneladani Kebaikan Nabi Ibrahim
KH Asep Saifuddin Chalim dan hewan kurban di Pesantren Amanatul Ummah, pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Rofi)
KH Asep Saifuddin Chalim dan hewan kurban di Pesantren Amanatul Ummah, pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Rofi)

Mojokerto, NU Online Jatim
Lebaran kurban atau Idul Adha merupakan hari sangat mulia bagi umat Islam. Setidaknya dari hari raya tersebut, kaum Muslimin bisa mengambil pelajaran terkait peristiwa besar yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS.

 

Penegasan tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim saat menyampaikan materi khutbah Idul Adha, Jumat (31/7).

 

Disampaikan Kiai Asep, sapaan akrabnya, bahwa Nabi Ibrahim AS rela menyembelih putranya yang sangat dicintai serta disayangi. Meskipun peristiwa tersebut adalah berawal dari mimpi, namun diyakini sebagai perintah Allah.

 

Pada kegiatan yang dipusatkan di Masjid Raya Pondok Pesantren Amanatul Ummah tersebut, bahwa cerita penyembelihan memberikan pesan bahwa apapun yang diperintahkan Allah harus dilakukan.

 

“Tugas kita adalah senantiasa berserah diri kepada Allah, karena Dia yang memberikan jalan kebenaran dan kebaikan,” katanya di hadapan jamaah.

 

Dalam pandangan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) ini, perintah Allah hendaknya dinomor satukan.

 

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah SWT, maka akan dimudahkan jalan, demikian pula digampangkan seluruh urusan, serta dihindarkan dari bahaya yang mengancam," tegas Kiai Asep. Mengapa saat Idul Adha dianjurkan melaksanakan kurban, tidak lain sebagai peringatan atas peristiwa besar tersebut, lanjutnya.

 

Setelah shalat Idul Adha dilanjutkan pemotongan kurban yang sudah disiapkan. Jumlah hewan yang disembelih tahun ini yakni 15 sapi dan 29 kambing. Semua berasal dari lembaga di tingkat pesantren, alumni, serta bantuan dari berbagai pihak.

 

Hendri selaku panitia menyampaikan bahwa di tengah pandemi, prosesi pemotongan hewan dan pembagiannya lebih memperhatikan protokol kesehatan.

 

"Jadi kami menerapkan protokol kesehatan untuk panitia, dari memakai masker, kebersihan tempat agar mengurangi risiko penularan Covid-19," tutupnya.


Editor:

Metropolis Terbaru