• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Kiai Marzuki Ingatkan Warga Pantai Jangan Mudah Jual Tanah

Kiai Marzuki Ingatkan Warga Pantai Jangan Mudah Jual Tanah
KH Marzuki Mustamar ajak warga pantai di Jatim tidak menjuual tanah kendati harganya tinggi. (Foto: NOJ)
KH Marzuki Mustamar ajak warga pantai di Jatim tidak menjuual tanah kendati harganya tinggi. (Foto: NOJ)

Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengajak warga tidak mudah melepas tanah ke pihak lain.

 

“Saya mewanti-wanti supaya warga yang hidup dan tinggal di wilayah pantai menjaga jangan sampai melepas tanah atau menjual ke pihak lain meskipun dengan nilai sangat tinggi,” katanya, Ahad (05/09/2021).

 

Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang tersebut mengutarakan bahwa tanah menjadi jaminan tempat hidup anak cucu dan tempat eksistensi bangsa. Termasuk terjaganya ajaran Ahussunnah wal Jamaah. 

 

“Wilayah pantai khususnya kawasan selatan Jatim langsung bertetangga dengan Australia yang menjadi muka negara yang berhadapan langsung dengan negara lain. Setiap jengkal bibir pantai bisa berperan sebagai pintu masuk segala sesuatu yang tidak diinginkan dari negara lain dengan cara ilegal,” tegasnya.

 

Penegasan ini disampaikan dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini pada pelatihan pembuatan dan pendampingan Keramba Jaring Apung (KJA) berbahan baku bambu secara virtual. Pelatihan diperuntukkan masyarakat pantai wilayah Jawa Timur khususnya pantai Kangean Sumenep. 

 

Kegiatan merupakan wujud kerja sama antara Laboratorium Infrasrtuktur Pantai dan Pelabuhan atau Lab IPP Department Teknik Kelautan (DTK)  Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya dengan Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Wilayah Jatim. Juga didukung BKNU Cabang Kangean. 

 

Kiprah ITS
Ketua DTK Dr Herman Pratikno menjelaskan kegiatan sangat diperlukan untuk merealisasikan salah satu tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat.  “Sehingga diharapkan bisa berlanjut dengan variasi judul pengabdian masyarakat dan lokasinya,” katanya. 

 

Dijelaskan bahwa operasional pelaksanaan didanai pemerintah atas slot anggaran yang ada di DTK untuk keperluan kegiatan pengabdian masyarakat, yang kebetulan tahun 2021 ini ada 6 kegiatan yang bervariasi. 

 

Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) yang diwakli wakil dekan, yakni Dr Rudi Waluyo menjelaskan bahwa sesungguhnya semua departemen di FTK bahkan ITS tersedia dana operasional untuk melukakan kegiatan seperti ini. 

 

“Dengan demikian kami sangat berharap untuk ke depan bisa lebih banyak lagi kegiatan, sehingga anggaran bisa terserap dengan baik,” jelasnya. 

 

Penyelenggara pelatihan, Mahmud Mustain yang juga Kepala Lab IPP dan Ketua PW BKNU Jatim mengucapkan terima kasih terutama kepada Kiai Marzuki yang menjadi induk organisasi BKNU dan kepada DTK dan FTK sebagai organisasi atasan Lab IPP. 

 

“Juga terima kasih kepada ketua PCNU yang memiliki garis pantai baik yang hadir maupun tidak, atas supportnya pada PC BKNU di masing-masing cabangnya, serta kepada semua pihak yang membantu terlaksananya pelatihan ini,” katanya. 

 

Kepala Lab IPP yang juga pengajar mata kuliah manajemen wilayah pantai ini mohon doa kepada hadirin agar pelatihan berjalan lancar, bermanfaat, maslahah dan selamat.

 

Antusias masyarakat pantai wilayah Jatim terhadap kegiatan ini sangat tinggi terutama masyarakat wilayah pantai Kangean dan Bangkalan. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan dan mengikuti pelatihan di kantor NU secara offline, kemudian mengikuti teleconference. 

 

Pelatihan sebagai wujud keinginan bersama insan perguruan tinggi dan NU untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pantai, khususnya sepanjang garis pantai pulau Kangean. Satu sisi pengabdian masyarakat adalah dasar berpijaknya kampus, dan sisi lain NU merupakan Ormas yang notabene mengayomi dominasi masyarakat pantai. 


Editor:

Metropolis Terbaru