• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Kiai Musleh Adnan: NU Lahir dari Tangan Wali

Kiai Musleh Adnan: NU Lahir dari Tangan Wali
KH Musleh Adnan pada saat menyampaikan ceramah (Foto: NOJ/ Deki).
KH Musleh Adnan pada saat menyampaikan ceramah (Foto: NOJ/ Deki).

Sumenep, NU Online Jatim

Penceramah asal Kabupaten Pamekasan, KH Musleh Adnan memberikan motivasi kepada Nahdliyin untuk tetap semangat merawat Nahdatul Ulama (NU). Ia mengungkapkan bahwa NU dilahirkan dari tangan Waliyullah.

 

Hal itu disampaikan oleh Kiai Musleh saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Pengurus Anak Ranting (PAR) Nahdlatul Ulama (NU) dan Fatayat NU Battangan, Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Rabu (03/11).

 

"Lelah tidak terasa, justru semangat yang ada. Mengapa? karena berharap akan bertemu dengan orang yang kita dicinta," kata kiai Musleh sapaan akrabnya.

 

Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu mengatakan bahwa kegiatan yang  dimotori oleh PAR Battangan itu merupakan wujud kerinduan terhadap nabi dan para muassis NU. Menurutnya, melanjutkan petunjuk dari mereka merupakan suatu kebahagiaan hingga nanti berharap akan bersamanya di surga.

 

"Yang mengadakan kegiatan sekarang bahkan Pengurus Anak Ranting, ini semangat yang sangat luar biasanya," ungkapnya

 

Pengasuh Pondok Pesantren Nahdatut Ta'limiyah Pamekasan itu juga meminta untuk terus semangat merawat NU. Jika semangat itu kendor, ia khawatir akan ada kelompok-kolompok baru yang akan masuk ke internal atau kalangan NU. Padahal yang baru belum tentu lebih baik dari pada yang sudah ada.

 

"Siap-siap menghadapi yang baru, karena yang baru akan selalu merampas yang lama," tuturnya.

 

Ia menceritakan ketika awal mula NU mau didirikan. Ada pesan ketika Syaihona Kholil Bangkalan memberikan tongkat kepada Haddratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. 

 

Pesan tersebut berupa ayat yang mengisahkan Nabi Musa yang diberikan tongkat oleh Allah untuk memusnahkan ular Fir'un. Hingga akhirnya Nabi Musa memenangi pertarungan melawan kedzaliman Fir'un tersebut.

 

“Maka dimakan ular-ular fiktif tersebut oleh ular nabi Musa yang berupa mukjizat," ungkapnya.

 

Menurut penceramah kondang yang juga menjabat Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pamekasan itu, NU bukan sekedar organisasi yang lahirnya tanpa dasar yang kuat. Ia percaya bahwa NU lahir dari tangan-tangan wali atas petunjuk Allah SWT.

 

Maka dari itu, menurutnya tidak akan ada kelompok lain yang bisa menghancurkan kebesaran Nahdlatul Ulama. Ia mengumpamakan obsesi menghancurkan NU sama halnya sebatas ular fiktif Fir'un.

 

 

"Bukan orang sembarangan, Syaihona Kholil yang memberikan petunjuk. Ia waliyallah dan muridnya kebanyakan jadi waliyallah. Maka tidak mungkin ada organisasi lain, apalagi organisasi fiktif yang dapat menghancurkan kita," tegasnya.


Editor:

Madura Terbaru