Sumenep, NU Online Jatim
Rombongan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) setempat mengunjungi Klinik NU Pragaan saat tindak lanjut Program Kerja (Proker), Rabu (06/10/2021) di aula setempat.
Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq merasa gembira saat mendengar laporan bahwa Klinik NU sudah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebab kegembiraan akan mendatangkan barakah. Jika sebaliknya, maka berkah akan menjauh.
“Dipercayai Klinik NU oleh BPJS adalah ujian. Maksudnya, ujian di sini adalah tantangan bagi pengelola untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada warga,” tuturnya,
Sebenarnya, jika dulu pelayanan diprioritaskan oleh pengelola, maka BPJS akan datang sendiri.
“Ingat, saat ini kita sudah bersentuhan dengan pihak luar. Pengelola harus lebih proaktif agar warga menjadi anggota di sini. Ingat, jangan main-main, jika demikian maka nama NU yang akan malu,” sergahnya.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu mewanti-wanti pada pengelola agar memikirkan manajemen yang seutuhnya. Kemudian dirinya mengimbau agar dalam tubuh internal tidak ada double job.
“Kalau tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan bidan, fokus pada tindakan atau penanganan pasien. Jangan sampai tenaga medis ikut campur dalam administrasi. Termasuk Nakes digaji dan diperhatikan kesejahteraannya. Jangan artikan pengabdian di NU serba gratis. Yang dikatakan ikhlas adalah kita memberikan yang terbaik. Walaupun gajinya tidak diterima oleh dokter, setidaknya uang tersebut dianggarkan,” pintanya.
Tak hanya itu, Kiai Pandji memberikan usulan agar LKNU Sumenep bisa bergabung dan hadir ke Klinik NU walaupun tidak setiap hari.
“Di cabang memiliki kelebihan tersendiri, yakni pengobatan thibbun nabawi, seperti ruqyah, bekam, hijamah, fashdu, dan sejenisnya. Barangkali kehadirannya menjadi tambahan pelayanan yang berbeda dari pada klinik yang lainnya,” pungkasnya.