• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Kisah Perjuangan Ditampilkan ala Teater saat Peringatan Hari Santri di Malang

Kisah Perjuangan Ditampilkan ala Teater saat Peringatan Hari Santri di Malang
Kegiatan peringatan Hari Santri 2020 di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: NOJ/ Syarif).
Kegiatan peringatan Hari Santri 2020 di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: NOJ/ Syarif).

Malang, NU Online Jatim

Perayaan Hari Santri 2020 diperingati dengan cara berbeda di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penampilan semi teater dari para santri menjadi pembeda perayaan Hari Santri kali ini dengan sebelum-sebelumnya serta tempat lain.

 

"Peringatan Hari Santri ini kita buat semi teater. Diawali upacara secara resmi, lalu masuk ke monolog teater, penampilan panggung para santri dan ditutup atraksi dari Pagar Nusa (PN) Nahdlatul Ulama," kata Ketua Panitia Pelaksana, Nadir, Rabu (21/10/2020).

 

Menurutnya, keunikan acara terletak pada koreografi yang ditampilkan para santri. Panitia memiliki konsep gabungan. Diawali upacara resmi dengan membaca resolusi jihad NU, menyanyikan lagu Indonesia raya,  lagu Ya Lal Wathon, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945 dan ikrar santri.

 

"Setelah acara resmi, langsung disambung penampilan monolog ala teater di dalam sebuah panggung segi empat yang ditutupi kain hitam. Monolog menyampaikan pentingnya toleransi dan persatuan," beber Nadir.

 

Panitia juga mengatur pencahayaan lampu agar sorotan penonton fokus ke sumber suara dan diiringi musik khusus. Peringatan hari santri sendiri bertempat di lapangan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hidayah dan diikuti ratusan santri putra-putri serta para ustaz-ustadzah.

 

 

Dikatakannya, monolog ditutup dengan atraksi pemain melompat dari panggung. Kemudian diikuti dengan penampilan pemain yang mengisahkan perjuangan para santri. Hingga cerita mempertahankan bangsa Indonesia dengan pertarungan hebat.
 

Iringan tepuk tangan dan sorakan kagum mengiringi atraksi selanjutnya yang berupa tarian dan gerakan bersama dari santri Pagar Nusa.

 

Suasana beralih menjadi tegang saat sebuah mobil masuk ke lokasi acara dan melintas di atas tubuh para santri Pagar Nusa.

 

"Dari gerakan yang kompak dari begitu banyak orang, kita ingin menggambar bahwa persatuan itu indah. Persatuan harus diteriakkan. Terutama ditengah musibah begini," ujarnya.

 

Sementara itu, pembina Hari Santri Al-Hidayah Ustaz Yazid Busthomi menjelaskan, dalam tema Hari Santri 2020 yakni 'Santri Sehat Indonesia Kuat'. Sementara pihaknya sengaja menampilkan tajuk tambahan yakni simponi toleransi bersama santri.

 

Hal ini berangkat dari fakta di masyarakat seringnya terjadi konflik bermula perbedaan, baik dalam ranah politik, ideologi, intelektual. Padahal saat ini bangsa Indonesia notabene masih berjuang dalam masa krisis pandemi. Perbedaan tersebut membuka ruang perpecahan dan adu domba.

 

"Siluet monolog yang ditampilkan merupakan sebuah gebrakan atas isi hati kami para kaum kelas bawah terlebih santri. Dengan harapan bahwa kedepan akan lebih terwujud sebuah kesadaran betapa pentingnya toleransi yang dilandasi kesadaran dan keindahan dalam saling menghargai," tutup pria asal Bangkalan ini.

 

Penulis: Syarif Abdurrahman

Editor: Romza


Editor:

Malang Raya Terbaru