• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Komandan Corps Provost Banser Nasional: Jauhi Provokasi

Komandan Corps Provost Banser Nasional: Jauhi Provokasi
Komandan Corps Provost Banser Nasional,  H Imam Kusnin Ahmad. (Foto: NOJ/istimewa)
Komandan Corps Provost Banser Nasional,  H Imam Kusnin Ahmad. (Foto: NOJ/istimewa)

Blitar, NU Online Jatim
Orang beriman dilarang menjadi provokator dan memprovokasi. Karena provokator dan memprovokasi akan kerusak peradaban dan tatanan sehingga dilarangan agama dan negara. 

 

Penegasan disampaikan Komandan Corps Provost Banser Nasional,  H Imam Kusnin Ahmad ketika memberikan mauidhah hasanah di hadapan puluhan remaja masjid Al-Musthofa, Udanawu, Blitar. 

 

"Provokator adalah seseorang yang menceritakan kejelekan orang lain agar mereka membenci dan memusuhinya. Sedangkan provokasi adalah menceritakan kejelekan seseorang agar orang-orang membenci dan memusuhinya,” katanya, Sabtu (16/5). 

 

Sejak awal, provokasi digunanakan oleh kebanyakan orang yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan. Ini tidak boleh dilakukan oleh kita umat Islam. Apalagi di bulan puasa seperti ini.

 

Mengapa tidak boleh? Menurut Kang Kusnin, di dalam provokasi ini lebih banyak berisikian kebohongan dan fitnah. Oleh karena fitnah dan kebohongan merupakan dua sifat yang dilarang dalam Islam.

 

“Allah  SWT berfirman di dalam al-Quran bahwa janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah,” katanya mengutip surat al-Qalam ayat 10 hingga 11.

 

Ketua Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Blitar ini juga menyampaikan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Hudzaifah bin Yaman.

 

“Bahwa Tidak masuk surga orang yang berbuat provokasi,” ungkapnya. 

 

Dirinya juga menjelaskan bahwa ada hadits serupa datang dari Ibmu Abbas RA bahwa ketika Rasulullah berjalan melalui dua buah kubur, beliau bersabda bahwa kedua orang di kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. 

 

“Yang satu disiksa karena tidak berhati-hati dari percikan kencingnya dan yang satu karena suka berbuat provokasi," jelasnya sembari mengemukakan hadits dari Imam Buchari dan Imam Muslim.

 

Provokasi, lanjut Kusnin, sudah sangat jelas merugikan masyarakat karena dapat menghilangkan rasa percaya, kasih sayang, dan saling menghormati satu sama lain. Oleh karena itu Allah memberikan petunjuk untuk umatNya agar menjauhi tindakan ini. Hal ini sebagaimana ancaman terhadap Abu Lahab dan istrinya yang tercantum dalam surat al-Lahab. 

 

“Dengan demikian nyatalah seorang provokator sekaligus penyulut api fitnah dan pembangkit rasa kebencian antar ummat,” tegasnya. 

 

Dalam pandangannya, provokasi sebagai tindakan dosa dan dilarang oleh agama dan negara. Karena akibat pekerjaan seorang provokator yang memprovasi masa akan merusak peradaban manusia. 

 

“Dan mereka besok di alam kubur akan mendapat siksa," pungkasnya. 

Editor: Syaifullah
 


Editor:

Malang Raya Terbaru