• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Kopilaborasi, Kembangkan Wirausaha Sosial Berbasis Pesantren

Kopilaborasi, Kembangkan Wirausaha Sosial Berbasis Pesantren
Acara Kopilaborasi. (Foto: NOJ/MH)
Acara Kopilaborasi. (Foto: NOJ/MH)

Jember, NU Online Jatim

One Pesantren One Product (OPOP) merupakan program prioritas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut peduli terhadap kondisi perekonomian yang terjadi saat ini. Melalui program OPOP diharapkan dapat membantu mendorong ekonomi di Jawa Timur melalui kontribusi pesantren.

 

Kali ini, OPOP bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim kembali menggelar acara talkshow Kopilaborasi. Acara digelar di Pondok Pesantren Ngashor, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Kamis (18/03/2021). Dengan tema yang diangkat  'Wirausaha Sosial (Sosiopreneur) Berbasis Pesantren'.

 

Menurut KH Musthofa Bisri Hasyim, wirausaha sosial berbasis pesantren perlu dikembangkan, terutama dengan ilmu-ilmu yang telah diturunkan oleh Allah dalam meningkatkan dan menumbuhkan jiwa-jiwa enterpreneur berbasis pesantren di kalangan santri.

 

"Mereka punya modal, mereka punya tempat, mereka punya usaha, tapi tanpa ilmu sia-sia semuanya" katanya.

 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Ngashor tersebut, dengan ilmu wirausaha kita akan mempunyai modal untuk memperbaiki ekonomi, karena untuk output seorang santri di zaman ini ngaji bukan hanya tentang kitab namun juga pergerakan atau Al-Harokah menajadi seorang pemimpin di segala bidang.

 

"Untuk itu kami di Pondok Pesantren Ngashor ada beberapa bidang usaha yang memang kita bangun dengan alumni, yakni ada perbengkelan, kelautan dan juga produk-produk khusus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). serta di pondok kami ada juga lembaga pendidikan yang menaungi itu, yaitu SMK yang membina dan membimbing santri untuk berdaya," ungkapnya.

 

Sementara Arum Sabil, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia menyampaikan perlunya sinergi dan kolaborasi antara kiai dan pondok pesantren dengan orang-orang atau lembaga yang memiliki kompetensi dalam berbagai bidang hal untuk mengembangkan kompetensi yang ada di pesantren.

 

"Para kiai dan santri juga perlu ada harapan, dengan harapan tersebut nantinya akan timbul semangat khususnya untuk bersilaturahim, yang mana dengan silaturahim dapat membangun kekuatan ekonomi " terangnya.

 

Menurutnya, pesantren memiliki potensi besar dalam mengembangkan perekonomian terutama dalam hal jaringan.

 

"Di pesantren ini mempunyai banyak jaringan, salah satu contohnya di jawa timur memiliki sekitar 6000 pesantren yang sudah memiliki infrastruktur yang baik dan ini akan berkembang jika kita bangun dengan baik," pungkasnya.

 

Editor: Risma Savhira


Tapal Kuda Terbaru