• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Keislaman

Lebih Dekat dengan Fadilah Bulan Sya’ban

Lebih Dekat dengan Fadilah Bulan Sya’ban
Bulan Sya'ban memberikan banyak makna dan fadilah atau keutamaan. (Foto: NOJ/CAm)
Bulan Sya'ban memberikan banyak makna dan fadilah atau keutamaan. (Foto: NOJ/CAm)

Seperti telah diikhbarkan di media ini bahwa di tahun 1422 H, bulan Sya’ban jatih pada Senin (15/03/2021). Dengan demikian tidak sampai sebulan kita segera memasuki bulan Ramadlan. 

 

Sya’ban dalam bahasa Arab terdiri dari lima huruf. Syin, ain, ba’, alif dan nun. Huruf syin mewakili kata syaraf yang bermakna kemuliaan. Huruf ain adalah singkatan dari ‘uuwwi yang berarti tingkat tinggi. Huruf ba’ dari kata birr yaitu kebaikan. Adapun alif dari kata ulfah yang mengandung makna kasih sayang. Sedangkan nun dari kata nur yang berarti cahaya. Inilah segala predikat yang melekat dalam bulan Sya’ban yang disediakan oleh Allah untuk para hamba.

 

Artikel diambil dariMakna dan Fadhilah Bulan Sya’ban

 

Pada bulan Sya’ban inilah Allah membuka pintu-pintu kebaikan dan menurunkan berkah-Nya. Dan pada bulan inilah Allah bershalawat kepada Rasulullah selaku khairul bariyyat (makhluk yang paling mulia).

 

 وهو شهر الصلاة على النبى المختار, قال الله تعالى "ان الله وملائكته يصلون على النبى يايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Dalam sebuah pendapat sebagaimana dinukil oleh Quthbur Rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitabnya al-Ghunyah dikatakan:

 

صلاة الرب تبارك وتعالى على نبيه تعظيم الحرمة, وصلاة الملائكة عليه اظهار الكرامة, وصلاة الأمة عليه طلب الشفاعة.

 

Artinya: Shalawat yang berikan Allah kepada Muhammad adalah sebuah penghormatan, shalawat atas Nabi dari para malaikat merupakan pengejawantahan dari karamah, sedangkan shalawat atas Nabi dari kita selaku umat adalah permohonan syafaat dan pertolongan.

 

 

Tentang fadilah atau keutamaan bulan Sya’ban, dalam kitab yang sama diterangkan lebih lanjut bahwa Allah selalu memilih satu dari empat hal: Allah  memililih empat malaikat yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Dan Allah mengutamkan untuk memilih malaikat Jibril. Allah memilih empat nabi yaitu Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Dan Allah mengutamkan untuk memilih Nabi Muhammad. Allah memilih empat sahabat Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Dan Allah mengutamakan untuk memilih Abu Bakar. Allah memilih empat masjid yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, Masjid Nabawi, dan Masjid Turisina. Dan Allah mengutamakan untuk memilih Masjidil Haram. Begitulah seterusnya hingga Allah memilih empat bulan yaitu Rajab, Sya’ban, Ramadlan dan Muharram. Dan Allah mengutamakan untuk memilih Sya’ban. Kemudian Allah jadikan Sya’ban sebagai Syahrun nabi bulannya Rasulullah. Sebagaimana posisi Rasululullah sebagai afdhlul anbiya, maka bulan Sya’ban pun sebagai afdhalus syuhur.

 

Dijelaskan dalam hadits secara eksplisit:

 وقد روى  ابو هريرة رضى الله عنه انه قال ان النبي صلى الله عليه وسلم قال: شعبان شهرى, ورجب شهر الله, ورمضان شهرامتى, شعبان هو المكفر, ورمضان هو المطهر.

Artinya: Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Tuhanku, Ramadlan adalah bulan umatku. Sya’ban adalah bulan pemberangus dosa dan Ramadlan adalah bulan penyucian diri.     

 

Mengenai bulan Sya’ban ini seorang ulama berkata: Bulan itu ada tiga. Pertama bulan Rajab telah lampau, Rajab telah pergi tidak akan kembali. Kedua bulan Ramadlan, ia belum datang dan terus kita nanti. Apakah esok kita masih mendapatkan Ramadlan? Tidak ada yang tahu. Dan ketiga bulan Sya’ban yang ada sekarang ini. Sya’ban sebagai perantara antara Rajab dan Ramadlan, maka jagalah ketaatan selama berada di dalamnya (falyaghtanim at-th’at fiha).

 

Dalam konteks menjaga ketaatan selama Sy’aban inilah kemudian Rasulullah mengeluarkan hadits yang cukup terkenal. Diceritakan bahwa suatu ketika Nabi memberikan mauidlah kepada seorang lelaki yang ternyata adalah Abdullah bin Umar bin Khattab. Rasulullah bersabda: Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima yang lainnya, masa mudamu sebelum masa tuamu. Sehatmu sebelum masa sakitmu. Kayamu sebelum datang miskinmu. Kelonggaranmu sebeblum waktu sumpekmu dan hidupmu sebelum matimu.

 

Demikianlah makna bulan Sya’ban bagi umat muslim sebagai momentum peringatan diri menjaga ketaatan kepada ilahi. Sebegitu pentingnya hingga Rasulullah merumuskan dengan lima hal praktis yang cukup jelas.​​


Editor:

Keislaman Terbaru