• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Lestarikan Budaya, Sejumlah Pemuda di Sidoarjo Rutin Shalawatan dan Banjarian

Lestarikan Budaya, Sejumlah Pemuda di Sidoarjo Rutin Shalawatan dan Banjarian
Sejumlah pemuda di kawasan Wonoayu, Sidoarjo aktif shalawatan diiringi terbang al-Banjari. (Foto: NOJ/M Kholidun)
Sejumlah pemuda di kawasan Wonoayu, Sidoarjo aktif shalawatan diiringi terbang al-Banjari. (Foto: NOJ/M Kholidun)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Upaya melestarikan budaya agar tidak tergerus zaman dilakukan sejumlah pemuda di Dusun Urangagung RT 13 RW 03, Desa Sumberrejo Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka mempunyai cara unik yakni melakukan kegiatan shalawatan dengan diiringi terbang al-Banjari. Kegiatan itu rutin dilakukan setiap pekan, tepatnya Selasa malam usai shalat Isya hingga pukul 22.00 WIB.

 

Kordinator Al-Banjari Dusun Urangagung, M Nur Yasin mengaku bahwa sejak 2015, para pemuda diajak shalawatan dan terbangan Al-Banjari. Seiiring berjalannya waktu, mereka yang biasanya nongkrong di warung kopi, kini semakin aktif shalawatan.

 

“Setelah adanya Al-Banjari pemuda selalu aktif melakukan kegiatan banjari dan shalawatan,” kata Yasin kepada NU Online Jatim, Rabu (4/11/2020).

 

Diharapkan dengan pembiasan tersebut para pemuda desa setempat bisa menteladani Rasulullah SAW dan senantiasa mengisi kegiatan positif selama pandemi.

 

“Supaya tidak tidur melulu dan tidak merepotkan orang tua yang selalu mencari anaknya yang biasanya ke warung kopi,” ungkap Yasin.

 

Dirinya menjelaskan, selama pandemi Covid-19 para pemuda tetap melakukan kegiatan tersebut. Dan tidak pernah mendapatkan teguran dari pihak berwajib. Karena mereka selalu mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan setiap kegiatan berlangsung.

 

“Kami selalu mengecek suhu tubuh setiap yang ikut Al-Banjari dan shalawatan. Selain itu juga mencuci tangan dan menjaga jarak,” terangnya.

 

Karena itu selama kegiatan berlangsung tetap mengikuti protokol kesehatan dan  tetap mentaati peraturan yang ada. Demikian pula selalu konfirmasi tidak pernah melebihi kapastitas yang ada, sehinga aman.

 

Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sejumlah pemuda dan takmir Masjid Baitussurur di dusun setempat merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang dilakukan adalah dengan menggelar shalawatan diiringi terbang Al-Banjari, Selasa (3/11/2020) malam.

 

Selama kegiatan, yang hadir lebih banyak karena mengundang ibu-ibu dan tokoh masyarakat. Peserta shalawatan selain diikuti pemuda Urangagung juga diikuti para pemuda dari desa sekitar.

 

“Ini adalah upaya kami melestarikan budaya dan mengodisikan anak-anak muda agar mencintai budaya,” ungkapnya.

 

Dengan banyaknya modernisasi dan berkembangnya teknologi saat ini, Banjari perlahan tergerus karena banyak yang menggunakan gawai. Karenanya apa yang dilakukan sekaligus mengajak pemuda untuk mencintai banjari.

 

Sementara itu Wakil Takmir Masjid, H Nisfullaili menyatakan bahwa apa yang dilakukan sebagai upaya menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW sejak dini. Sehingga terbiasa shlawatan dan semakian cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

 

“Setiap detik kita harus selalu ingat Allah dan Rasulullah SAW. Kalau bisa setiap mendengar kata Nabi Muhammad SAW, jangan lupa dijawab. Karena pahalanya sama seperti yang ikut di dalam majelis ataupun yang menjawab,” katanya.

 

Disampaikan pula bahwa barangsiapa mau membaca dan meramaikan shalawat, insyaallah di surga sejajar dengan Allah.

 

“Seperti jari dan kehidupan, kita akan dijamin oleh Allah,” pungkas H Nisfullaili.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru