• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Libatkan Banyak Kalangan, NU di Sumenep Santuni Puluhan Yatim

Libatkan Banyak Kalangan, NU di Sumenep Santuni Puluhan Yatim
Pemberian simbolis santunan oleh Ketua Ranting NU-Care LAZISNU Jaddung, Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Pemberian simbolis santunan oleh Ketua Ranting NU-Care LAZISNU Jaddung, Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Kaum Muslimin khususnya Nahdliyin mengetahui bahwa bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam yang memiliki keutamaan berbeda dari bulan lain. Karenanya aneka kegiatan digelar demi memeriahkan waktu istimewa tersebut, bahkan sedikit mensakralkannya.

 

Sebagaimana yang dilakukan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Jaddung, Pragaan, Sumenep yang mengisi 10 Muharram dengan menyantuni 40 yatim. Kegiatan dipusatkan di kediaman Ketua Ranting NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jaddung, KH Moh Rasyad, Sabtu (29/8).

 

PRNU Jaddung menggandeng seluruh badan otonom NU yang ada dan organisasi di luar NU untuk bersama mensakralkan kegiatan tahunan ini. Antara lain mengajak BMT NU Pragaan, Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan Pengurus Komisariat (PK) IPNU-IPPNU Ar-Rahmah. Sedangkan di luar NU ikut juga Komunitas Rumah Rakyat Sumenep dan peserta Kuliah Kerja Nyata dari Rumah (KKN-DR) Posko 32 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-guluk.

 

Kiai Zubaidi mengutarakan bahwa menyantuni anak yatim dan membelai rambutnya di bulan Muharram pahalanya besar. Ketua PRNU Jaddung tersebut menjelaskan bahwa menyantuni yatim akan menjadi amalan yang berdampak sangat besar sehingga ganjarannya pun luar biasa.

 

"Bersedekah di bulan Muharram 70 kali lipat dari bulan lain," katanya saat menyitir hadits Nabi. Kalau pun kita tidak mampu menyantuni dengan materi, maka dapat bersedekah dengan doa, lanjutnya.

 

Dia menjelaskan agar juga mendoakan yatim agar memiliki kehidupan yang baik dan menjadi anak yang shaleh serta mendapat pahala dari Allah SWT. "Semoga yang kita berikan bisa mengubah kehidupannya lebih baik, walaupun yang diterima tidak seberapa,” ungkapnya.

 

Libatkan Banyak Kalangan

Abd Ghafur menegaskan bahwa kegiatan ini salah satu agenda tahunan PRNU. Karena setiap hari besar Islam, NU, dan nasional dijadikan program wajib yang harus direalisasikan oleh pengurus dan disertai dengan menyantuni yatim.

 

Sekretaris PRNU Jaddung tersebut menerangkan bahwa tahun ini PRNU bisa bekerja sama dengan seluruh Banom NU di Desa Jaddung dan organisasi di luar NU dengan mengusung tema 'Santunan Anak Yatim dalam Membangun Kesolidan Ranting NU bersama seluruh Badan Otonom di Desa Jaddung'.

 

"Alhamdulillah, tahun ini kami pukul rata. Maksudnya, kami mampu menyantuni seluruh anak yatim yang ada di lima dusun, yakni Ketapang, Ponjun, Galis, Malakah, dan Bulu," ujarnya.

 

Selanjutnya, setiap yatim diberikan santunan Rp205.000,- dan pengukuran seragam sekolah, lalu dilanjutkan pemberian paket sembilan bahan pokok (Sembako) yang diberikan oleh Komunitas Rumah Rakyat Sumenep.

 

"Isi Sembako tersebut adalah beras, minyak goreng, peralatan mandi, gula, mi instan, dan gula," urainya.

 

Sebelum santunan tersebut diberikan, diumumkan bahwa total uang yang akan disalurkan Rp8.200.000,- dengan motto 'Bersama-sama Kita Pasti Bisa'.

 

"Kami ucapkan terima kasih kepada para donatur, simpatisan, dan para kiai serta kader yang mau berbagi kepada para yatim di Desa Jaddung. Semoga amalnya dilipatgandakan oleh Allah SWT," harapnya.

 

Seluruh yatim merasa bahagia ketika satu persatu menerima santunan dan Sembako dari masing-masing perwakilan panitia. Salah satunya ananda M In'amul Aufa Ramadhan dan Adiba Alifah putra almarhum Kiai Ach Farisi Al-Hafidz yang beberapa hari lalu meninggal dunia.

 

"Almarhum salah satu anggota PRNU Jaddung yang aktif di setiap kegiatan rutin. Kami ucapkan terima kasih kepada Nahdliyin yang masih tetap memperhatikan yatim seperti halnya dilakukan oleh almarhum suami saya," kata Elliyatun, mengenang jasa suami.


Editor:

Madura Terbaru