• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Metropolis

Logo HSN 2021 Diluncurkan, Ini Makna Filosofisnya

Logo HSN 2021 Diluncurkan, Ini Makna Filosofisnya
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Gresik, NU Online Jatim

Rabithah Ma'had Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama telah menetapkan logo resmi Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2021. Logo yang dihasilkan dari pemenang kompetisi desain itu diluncurkan saat Kick Of Hari Santri 2021 Nahdlatul Ulama, Rabu (08/09/2021).

 

KH Abdul Ghofar Rozin, Ketua RMI PBNU mengatakan, sejak tahun 2015 pihaknya secara istiqamah mengikuti dan memperingati HSN dengan sangat meriah.

 

"Tetapi kami di RMI PBNU berharap bahwa waktu ini dan pada tahun-tahun ke depannya kita memperingati hari santri ini, selain dengan gegap-gempita juga dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya memberdayakan para santri," ungkapnya.

 

Adapun makna filosofis pada logo hari santri 2021, sebagai berikut:

Logo hari santri  2021 melambangkan air jernih yang memberikan kesejukan dan kesegaran. Selain itu menjadi sumber kekuatan bagi kehidupan, baik dalam konteks pribadi, warga negara, maupun bangsa.

 

Logo tersebut menegaskan bahwa santri dan pesantren terus dalam kesejukan dan kesegaran bagi kehidupan berbangsa dan bernegara melalui mainstreaming Islam rahman lil alamin. Santri dan pesantren juga telah terbukti menjadi kekuatan besar bagi negara, sejak dari resolusi jihad sampai saat ini.

 

Logo tersebut juga menyiratkan kolaborasi dan komunalisme yang menjadi ciri kuat santri, sehingga dalam masa pandemi ini menjadi kekuatan untuk bersama-sama menuju new normal.

 

Tagline Bertumbuh, Berdaya, Berkarya sebagai tema HSN 2021 ini menggambarkan karakteristik dan nilai pesantren. Pesantren terus bertumbuh dari sejak tahun 1400-an sampai saat ini, baik secara kualitas maupun kuantitas.

 

Pesantren juga berdaya dan mandiri baik secara nilai (Subkultur), tata kelola, dan ekonomi. Serta memberdayakan masyarakat sekitar, sehingga pesantren dengan masyarakat sekitarnya saling menguatkan.

 

 

Pesantren juga terus berkarya seperti lahirnya sejumlah kitab dari pesantren. Tak hanya itu, sejumlah kreativitas dan inovatif juga banyak lahir dari pesantren.

 

Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, tagline ini mengandung harapan agar santri dan pesantren dapat segera bangkit.

 

Penulis: Aminuddin

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru