• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Lomba Kaligrafi dan Melukis Meriahkan Pekan Rajabiyah NU Pragaan Sumenep

Lomba Kaligrafi dan Melukis Meriahkan Pekan Rajabiyah NU Pragaan Sumenep
Sejumlah pelajar mengikuti lomba melukis dan kaligrafi yang digelar MWCNU Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Sejumlah pelajar mengikuti lomba melukis dan kaligrafi yang digelar MWCNU Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Banyak cara yang dilakukan oleh Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama dalam mengekspresikan cintanya kepada organisasi yang diwariskan para ulama wara dan allamah yakni Syaikhana Kholil bin Abd Latif. Salah satu cara yang dilakukan adalah melestarikan budaya seni kaligrafi dan seni melukis.

 

Semangat inilah yang muncul sehingga dituangkan dalam rentetan acara Pekan Rajabiyah dan Hari Lahir ke-97 Nahdlatul Ulama di kawasan Pragaan, Sumenep. Acara ini dipusatkan di halaman kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep, Rabu (4/3).

 

KH Asy'ari Khatib selaku Wakil Ketua MWCNU Pragaan menegaskan, bahwa tradisi menulis indah dalam pesantren disebut kaligrafi yang sudah lama dikenal dalam peradaban Islam. Dalam bahasa Arab dikenal khathth yang kemudian di Indonesiakan menjadi khat. 

 

“Bagaimanapun khat dan lukisan merupakan arsitektur rohani yang mempu memberikan keindahan dalam dinding masjid, surau, madrasah, rumah, dan lainnya, dimana memiliki bentuk jasmani yang sifatnya material, visual dalam hal tulisan dan gambar,” ujar Pembina Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Pragaan tersebut.

 

Dalam arti luas, kegiatan ini salah satu kebudayaan yang sangat penting menunjang agama dan bangsa ke depannya. Secara estetik, orang yang memandang karya kaligrafi dan lukisan indah dapat memberikan sentuhan halus, menanamkan apresisasi begi seluruh ketekunan dan keterampilan. 

 

“Bagi yang benar-benar menghayati, setiap lekukan, warna bahkan garis identik dengan tarikan nafas kehidupan. Ketekunan yang berarti ketelitian atau ketelatenan, menghargai ketekunan dapat mengokohkan jiwa,” ungkap Kiai Roviq Bahren, Ketua Lesbumi NU Pragaan.

 

Sebelum lomba dimulai, juri membacakan syarat ketentuan lomba. Sedangkan lomba melukis hampir sama dengan lomba kaligrafi, yang letak perbedaannya berada pada tema, yakni Nuansa ke-NU-an.

 

Sejumlah kriteria dijelaskan saat technical meeting pada Selasa (3/3) di aula MWCNU Pragan.

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru