• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

LPBINU Lumajang Targetkan Bangun 100 Huntara buat Korban Gempa

LPBINU Lumajang Targetkan Bangun 100 Huntara buat Korban Gempa
LPBINU Lumajang membangun hunian sementara bagi korban gempa. (Foto: NU Online)
LPBINU Lumajang membangun hunian sementara bagi korban gempa. (Foto: NU Online)

Lumajang, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang Jawa Timur tak pernah lelah untuk membantu meringankan beban korban gempa yang mengguncang bumi Lumajang April lalu.  

 

Setelah membantu membersihkan reruntuhan rumah yang rusak dan membagikan paket sembako untuk korban gempa, kini membangun hunian sementara (huntara) bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat digoyang gempa.

 

Sejak medio April 2021, PC LPBINU Lumajang telah berhasil membangun huntara sebanyak 18 unit. Huntara-huntara itu tersebar di beberapa desa di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Huntara yang ke-18, dibangun di Dusun Besukcukis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojowo, Kamis (20/05/2021). 

 

“Alhamdulillah, kami baru saja menyelesaikan huntara yang ke-18, dan masih akan kami teruskan untuk huntara yang lain,” ujar Ketua PC LPBINU Lumajang M Ridwan di sela-sela memantau pembangunan huntara milik Sarwan, dikutip dari NU Online, Jumat (21/05/2021).

 

Ridwan menambahkan, pembangunan huntara terdiri dari dua tipe, yaitu tipe A dan B. Tipe A, konstruksi  bangunannya baik dinding maupun atap terbuat dari terpal dengan ketebalan A8. Kerangkanya menggunakan kayu.

 

Huntara jenis ini bisa tahan 1 hingga dua tahun. Dananya sekitar Rp3 juta/unit. Sedangkan untuk huntara tipe B, dindingnya menggunakan harplex, atapnya dengan PVC Gogreen. Untuk kerangkanya menggunakan kayu. Kebutuhan dananya adalah Rp5.896.000/unit. Huntara tipe B ini bisa tahan 4 hingga 5 tahun.

 

“Namanya huntara, memang tidak selamanya, tapi bisa ditempati. Nah selama  tinggal di huntara, kita berharap pemerintah sudah bisa mengalokasikan dana untuk rumah permanen bagi mereka. Atau kalau ada rezeki mereka bisa membangun rumah secara mandiri,” urainya.

 

Dana pembangunan huntara itu berasal dari masyarakat dan lembaga, misalnya LPBINU Kencong, Gresik, Bangil, Probolinggo, Denpasar, dan PW LAZISNU Jawa Timur.

 

Ridwan menyatakan bersyukur karena cukup banyak masyarakat dan lembaga yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan huntara.  Ia menargetkan untuk membangun 100 unit huntara guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal sementara bagi korban gempa.  Ke-100 unit Huntara itu dijadwalkan akhir bulan Juli 2021 sudah rampung.

 

“Karena itu, partisipasi para dermawan dan semua pihak sangat diharapkan untuk menyelesaikan ‘sisa’ huntara yang belum terealisasi,” pungkas Ridwan.

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru