• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Lucu, Santriwati Cilik Asy-Syafi’iyah Grogi saat Rekaman Banjari

Lucu, Santriwati Cilik Asy-Syafi’iyah Grogi saat Rekaman Banjari
Pengambilan gambar grup banjari PP Asy-Syafi'iyah II Sidoarjo. (Foto: NOJ/MIF)
Pengambilan gambar grup banjari PP Asy-Syafi'iyah II Sidoarjo. (Foto: NOJ/MIF)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Yasmin gugup bukan kepalang ketika tampil dalam sesi pengambilan gambar music banjari di Aula Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Kabupaten Sidoarjo, Selasa (24/03/2021). Vokalis cilik itu berkali-kali lupa lirik sehingga pengambilan gambar dilakukan lebih dari satu kali.

 

Yasmin rupanya grogi tampil di hadapan teman-temannya sesama santri di pesantren tersebut. "Cak, itu lho, Cak. Arek-arek pean kengken ngaleh, Cak. Kulo isin (Teman-teman suruh keluar dulu, saya malu)," ujarnya tersipu malu.

 

Hal berbeda ditunjukkan temannya yang juga tergabung di grup banjari itu, Ita, Aza, dan Aya. Mereka terlihat lebih siap karena sudah terbiasa tampil. Begitu pula dengan Rifky, Fahri, Radit, dan Risky, yang sudah terbiasa bermain banjari. Hanya Alam si penabuh terbang lanangan yang kadang-kadang kesulitan menabuh.

 

Pengambilan gambar musik banjari oleh Yasmin dan kawan-kawan itu dilakukan dalam rangka mengikuti lomba banjari tingkat SD yang diselenggarakan oleh Mts Nahdlatul Ulama Sidoarjo dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

 

Lomba dilaksanakan secara virtual, yakni melakukan rekaman kemudian dikirimkan dalam bentuk file. PP Asy-Syafi’iyah II ikut serta dalam lomba itu dan diwakili oleh grup yang dimainkan oleh Yasmin dan kawan-kawan.

 

Koordinator grup banjari itu, Nafi’, mengatakan bahwa pengambilan gambar dilakukan dengan peralatan seadanya. Waktu yang tersedia juga mepet dengan batas akhir pengiriman rekaman lomba. Bahkan, peralatan seperti mixer dan sound system meminjam milik temannya.

 

“Saya berangkat bersama empat orang, yakni Ari, Alan, luthfi dan Risky, naik bus mini milik pesantren dan mengambil sound system ke teman,” kata Nafi’.

 

Nafi’ mengatakan, itu bisa dibilang rekaman dadakan. “Di mana peserta lombanya belum siap mulai dari dresscode, lirik lagu dan mental. Namun semua dapat diatasi dengan bantuan kakak-kakak panitia,” tandasnya.

 

Penulis: M Iqbal Bustanil Firdaus

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru