• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Tapal Kuda

Ma’had Aly Situbondo Luncurkan Kitab Tafsir Al-Khazāin Ar-Rabbāniyyah

Ma’had Aly Situbondo Luncurkan Kitab Tafsir Al-Khazāin Ar-Rabbāniyyah
Logo Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iya Sukorejo, Situbondo. (Foto: NOJ/Istimewa)
Logo Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iya Sukorejo, Situbondo. (Foto: NOJ/Istimewa)

Situbondo, NU Online Jatim

Ma’had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo bakal meluncurkan kitab al-Khazāin ar-Rabbāniyyah karya salah satu dosen senior di sana, Kiai Khairuddin Habziz, pada 31 Maret 2021. Karena masih pandemi Covid-19, peluncuran buku tersebut akan dilaksanakan melalui Zoom.

 

Buah karya Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Banyuputih, Situbondo, yang berjudul al-Khazāin ar-Rabbāniyyah fi Tafsīr as-Suar al-Munjiyyah wa Bayani Khawashiha as-Saniyyah itu adalah kitab kajian tafsir atas surah-surah munjiat dalam Al-Qur’an.

 

Yaitu, meliputi surah al-Fatihah, as-Sajdah, Yasīn, ad-Dukhān, al-Wāqi’ah, al-Mulk, ad-Dahr, al-Burūj, dan surah al-Kahfi. Sembilan surah ini, selain mejadi wirid warga Nahdlatul Ulama (NU) umumnya, juga merupakan bacaan wajib santri dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.

 

Dalam mukadimah, kitab al-Khazāin ar-Rabbāniyyah, terdapat selembar manuskrip KHR As’ad Syamsul Arifin tentang anjuran untuk membaca sembilan surah munjiat di atas, terutama kepada para santrinya saat itu. Manuskrip itu ditulis kiai As’ad pada selasa sore tanggal sepuluh Desember, 1985. Bagi penulis, tentu itu merupakan sebuah keistimewaan tersendiri atas karya tafsirnya ini.

 

“Salah satu keistimewaan tafsir al-Khazāin ar-Rabbāniyyah, ada satu lembar yang sangat berharga yang saya sisipkan di mukadimah, berupa tulis tangan kiai As’ad tentang anjuran untuk istikamah membaca surah-surah munjiat. Ini saya dapatkan dari dokumen pesantren,” kata Kiai Khairuddin, Kamis (18/03/2021).

    

Selain itu, dengan kitab ini diharapkan dapat membantu para santri dan warga NU secara umum, tak hanya sekadar membaca dan mengamalkan, tetapi juga memahami keistimewaan, hikmah dan makna dari surah munjiat tersebut.

 

“Tafsir surah munjiat ini, saya awali dengan menyebutkan khasiat atau keistimewaannya yang saya ambil dari hadist-hadist dan aqwāl para ulama. Kemudian tafsirnya saya ambil dari kitab-kitab yang paling mudah dipahami, sesekali saja mengutip tafsirnya ad-Dur al-Manshur as-Suyuthi, tafsir asy-Sya’rawi, dan tafsir Ali ash-Shabuni, misalnya. Saya hanya ingin mendekatkan surah munjiat ini untuk dipahami tidak hanya di pesantren tetapi juga warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” terang Kiai Khairuddin.

 

Keistimewaan yang lain, kitab ini sudah diistikharahi dan mendapatkan rekomendasi dari Pengasuh Ponpes Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, untuk dibaca dan dikhatamkan. Dalam pengantarnya, kiai Azaim menyampaikan bahwa ia tak akan memberi pengantar kitab itu sampai hatinya benar-benar lapang memahami isyarah ilahi dari kitab tafsir al-Khazāin ar-Rabbāniyyah tersebut.

 

Tafsir al-Khazāin ar-Rabbāniyyah ini adalah karya keempat dari tiga karyanya yang telah diterbitkan oleh Tanwirul Afkar Penerbit. Di antaranya, kitab Mushthalahāt wa Ta’rīfāt fi al-Fiqh wa Ushulih, buku Kaidah Ushul Fiqh, dan Kaidah Fiqh. Dua judul terakhir ini akrab dikenal dengan dua buku kembar. Dan, masih dua judul lagi yang belum terbit, yaitu buku Fikih Tentara dan Fikih Polisi.

 

Penulis: Ahmad Dirgha

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru