• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Malika Balqis, Santriwati di Lumajang Juara 1 MQK Nasional

Malika Balqis, Santriwati di Lumajang Juara 1 MQK Nasional
Malika Balqis, satriwati di Lumajang juara pertama Musabaqah Qiro'atul Kutub (MQK) tingkat nasional. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)
Malika Balqis, satriwati di Lumajang juara pertama Musabaqah Qiro'atul Kutub (MQK) tingkat nasional. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Keluarga besar Pesantren Kiai Syarifuddin Wonorejo Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, patut berbangga. Pasalnya, putri KH Abdul Wadud Nafis, ketua yayasan pesantren tersebut yang bernama Malika Balqis berhasil meraih juara pertama dalam Musabaqoh Qiro'atul Kutub (MQK) tingkat Nasional yang diadakan Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.

 

Musabaqoh yang digelar setiap tahun itu dimulai Kamis dan Jumat, (08/10) secara virtual dan baru diumumkan melalui saluran virtual pada Sabtu (16/10) lalu. Lomba baca kitab kuning tersebut diikuti santri dari seluruh Indonesia dengan persyaratan berusia tidak lebih dari 20 tahun.

 

Balqis, sapaan akrab Malika Balqis, menceritakan dirinya ikut lomba untuk mengisi hari-harinya yang saat ini sedang ada di Depok, di kediaman pamannya sambil menunggu visa keberangkatan kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir.

 

"Pas technical meeting saya kaget, maqra' dipilih secara acak oleh peserta, padahal saat itu siap satu fashal. Itu pun saya baru belajar malam sebelum lomba karena saya baru sadar kalau tanggal lombanya saya kebagian Jumat. Otomatis, ya, sangat kurang persiapannya," ungkap santri lulusan Muallimat Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, itu kepada NU Online Jatim, Kamis (21/10.

 

Balqis yang baru berulang tahun ke-18 pada 24 Agustus 2021 lalu itu mengaku, di sela-sela mengisi kekosongan waktu, dirinya hobi mengikuti berbagai lomba, namun sangat jarang ia berhasil seperti kali ini.

 

"Di lomba kemarin itu saya daftar sebagai utusan Pesantren Syarifuddin, Dan ada beberapa penilaian pada lomba itu, yaitu qira'ah, terjamah, qawaid, fahmul ma'na, dan tanya jawab. Kitab yang dilombakan yaitu Fathul Qarib," ujarnya.

 

Penulis: Sufyan Arif


Tapal Kuda Terbaru