• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Parlemen

Mas Atho’: Refleksi Hari Pahlawan Menuju Generasi Muda yang Unggul

Mas Atho’: Refleksi Hari Pahlawan Menuju Generasi Muda yang Unggul
Ahmad Athoillah, M. IP. (Foto: NOJ/istimewa)
Ahmad Athoillah, M. IP. (Foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November tidak lepas dari catatan sejarah perjuangan para kiai dan santri terdahulu. Pasalnya, keluarnya fatwa Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) yang mengobarkan semanagat masyarakat untuk melawan sekutu adalah permohonan Presiden Sukarno pada 17 September 1945. Selain itu, Mayor Jenderal TKR Mustopo bersama Mayor Jenderal Sungkono, Bung Tomo, dan tokoh lainnya menghadap KH Hasyim Asyari untuk meminta fatwa melakukan jihad.

 

Dari peristiwa tersebut, dapat dimaknai bahwa peran kiai dan santri sangat besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada peristiwa 10 November 1945. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh salah satu Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah, M. IP.

 

“Bisa kita ambil kesimpulan, bahwa peran kiai dan santri tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena atas keluarmya fatwa Resolusi Jihad, semangat masyarakat pada waktu itu berkobar untuk mengusir sekutu dan NICA,” ujarnya pada Selasa (10/11/2020).

 

Mas Atho’ panggilan akrab Ahmad Athoillah mengungkapkan, bahwa peringatan Hari Pahlawan ini juga sebagai momentum generasi muda untuk meningkatkan semangatnya menjadi penerus bangsa yang unggul.

 

“Oleh karena itu, generasi muda di era ini harus mengikuti perkembangan zaman yang ada. Jadi, harus tanggap dan mendalami peran-peran strategisnya,” terangnya.

 

Dirinya juga mengingatkan, bahwa saat ini kriminalitas akibat perkembangan teknologi masih sering terjadi, maka santri harus aktif mengambil sikap.

 

“Dalam situasi saat ini, ujaran kebencian dan hoax masih sering terjadi di media sosial. Disini generasi muda harus mengambil sikap untuk berkontribusi sesuai bidang keilmuan yang dimiliki,” jelasnya

 

Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang ini berharap, peran generasi muda saat ini dapat dimaksimalkan dengan aktif berdakwah di media sosial.

 

“Generasi muda harus bisa memberikan warna baru di media sosial, dengan memproduksi konten-konten Islam moderat yang berhaluan ahlussunnah wal-jamaah,” pungkasnya.

 

 

Editor: Risma Savhira


Parlemen Terbaru