• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Masa Pandemi, Jumlah Santri di Bojonegoro Meningkat

Masa Pandemi, Jumlah Santri di Bojonegoro Meningkat
Zaenal, Kabid PD Pontren Kemenag Bojonegoro. (Foto: Istimewa).
Zaenal, Kabid PD Pontren Kemenag Bojonegoro. (Foto: Istimewa).

Bojonegoro, NU Online Jatim

Pandemi Covid-19 yang terjadi belakangan ini membuat dunia pendidikan mengalami perubahan dan memaksa memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring.

 

Untuk itu, tidak sedikit orang tua yang memilih pesantren sebagai lembaga pendidikan bagi anaknya di tengah masa pandemi. Sebab, yang dilakukan di pesantren dianggap lebih efektif dibandingkan sekolah daring.

 

Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya pendaftar santri baru di pesantren-pesantren yang ada di Bojonegoro. Bahkan jumlahnya meningkat hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

“Kalau pesantren-pesantren di Bojonegoro ini alhamdulillah mengalami kenaikan santri hingga 20 persen,” ungkap Zaenal, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama Bojonegoro.

 

Menurutnya, pesantren juga menjadi pilihan dikarenakan sampai saat ini masih aman dan belum ditemukan klaster Covid-19 dari pondok pesantren yang ada di Bojonegoro.

 

“Tidak ada klaster Covid-19 di pesantren, semua masih kondusif dan aman mulai dari murid dan juga pengajar,” tuturnya dilansir laman tugujatim.id.

 

Meski di dalam pesantren, lanjut Zaenal, para santri juga tetap mendapat pelajaran umum maupun pelajaran agama sesuai tingkatan sekolah.

 

“Kalau di pesantren pelajaran pendalaman agama itu pasti ada dan tidak terpengaruh dengan adanya Covid-19,” katanya.

 

Meskipun santri identik dengan jumlah yang tidak sedikit, namum dalam kesehariannya mereka tetap menjaga protokol kesehatan disertai penyediaan perlengkapan untuk menjaga kesehatan.

 

 

“Tetap menerapkan protokol, terlebih dengan menjaga jarak bahkan itu sudah dari dulu santri menjaga jarak dari lawan jenis,” pungkas Zaenal.


Pantura Terbaru