Malang, NU Online Jatim
Pengurus Komisariat (PK) Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar 'Meet and Greet Pengkondisioneran Hati' dengan beberapa anggota di Coffe Randap Kota Malang, Ahad (07/03/2021).
Cukup unik pamflet yang dibuat acara ini sebagai bentuk upaya menarik anggota, karena selama ini MATAN bagi orang awam belum banyak mengerti. Beberapa fokus kegiatan ke depan tidak jauh dari amaliah kaum nahdliyin.
"Kedepan akan kita fokuskan seputar ke-MATAN-an, thariqah (pengenalan), ilmiah, sampai nasionalisme," kata Ketua MATAN UM, Muhammad Aslam Ramadhan.
Dalam Meet and Greet kali ini ada beberapa hal yang menjadi pembahasan, salah satunya adalah menjalin komunikasi dan silaturahim.
"Pertama kami silaturahim antar anggota karena jarang bertemu, juga sekalian memperkenalkan anggota baru yang masuk di MATAN Komisariat UM," terangnya.
Jumlah anggota yang aktif menurutnya sekitar puluhan. Karena masih musim pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) yang hadir kali ini tidak banyak. Hanya yang masih menetap di Malang. Rata-rata juga nyantri di berbagai pondok pesantren yang tersebar di Malang Raya.
"Untuk yang masih aktif kuliah sekitar 30-an. Tadi juga membahas kepengurusan dan kerangka progam kerja ke depan," ujar Ketua MATAN UM periode 2021-2022 tersebut.
Untuk kegiatan amaliah karena MATAN bisa mengikuti thariqah yang berbeda, maka amaliahnya sesuai dengan guru mursyid masing-masing. Namun diskusi, kajian, dan kegiatan lain tetap berjalan.
Sementara dalam pengkaderan, ia menyebutkan bisa semua mahasiswa yang ada di kampus tidak menutup kemungkinan bagi yang masih awam bisa ikut bergabung dengan langsung memfollow akun instagram @matan.um.
"Salah satu tujuan MATAN adalah mengenalkan thariqah kepada masyarakat/mahasiswa yang masih awam. Serta meluruskan pandangan miring terhadap thariqah yang sudah beredar," jelasnya.
Mahasiswa Psikologi semester enam tersebut berharap, MATAN bisa mewarnai kampus serta menjembatani kepada mahasiswa yang masih belum tahu apa itu thariqah.
"Bisa jadi nanti juga ikut berbaiat kepada guru atau mursyid kalau memang sudah siap dlohir batin," ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menambahkan bahwa mahasiswa yang ikut MATAN harus mampu menjadi agen perdamaian dan moderasi di tengah keberagaman kampus yang notabene kampus negeri di Kota Bunga ini.
"Menjaga masyarakat khususnya mahasiswa di lingkungan kampus dari paham-paham bersebrangan atau radikalisme. Semoga matan khususnya di Malang, komisariat UM lebih jaya lagi," tuturnya.
Ia juga berpesan kepada pengurus maupun anggota yang sudah bergabung untuk tidak bosan-bosannya untuk taat ketika sudah masuk thariqah. Karena thariqah ini sebagai jalan menuju-Nya.
"Kami nerharap kader MATAN bisa menjalankan organisasi sebaik mungkin lalu menjalankan amanah dari guru mursyidnya masing-masing," pungkas mahasiswa asli Malang tersebut.
Editor: Risma Savhira
