Malang, NU Online Jatim
Konferensi Cabang (Konfercab) XLV Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang yang bertempat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (PTKS) Dinas Sosial (Dinsos) Jatim di Malang menetapkan Moh Sa'i Yusuf sebagai Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Malang. Kegiatan ini digelar pada Rabu (21/04/2021). Ia unggul dari perolehan 10 dari 16 suara sah.
Pria yang akrab di panggil Sa’i ini lahir di Pamekasan pada 08 Agustus 1997. Ia memulai jenjang kaderisasinya pada tahun 2015 dengan mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di Pengurus Rayon (PR) PMII Teknik Komisariat Merdeka. Pada tahun 2016, dirinya mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) Raya PMII Sunan Ampel Malang. Selanjutnya pada 2018, ia mengikuti Pelatihan Kader Lanjut (PKL) PMII di Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Malang.
Sa’i adalah Mahasiswa Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Merdeka (Unmer) Malang angkatan 2015. Selama berproses di kampus ia juga tercatat sebagai pengurus di Departemen Kemahasiswaan DPM-FT Unmer Malang, BPR Jatim Ikatan Mahasiswa Arsitektur, Forum Studi Mahasiswa Pengembang Penalaran (Fordimapelar), dan Biro Advokasi Hukum dan Gerakan BEM-FT Unmer Malang.
Pengalamannya di PMII pun sudah tidak diragukan lagi. Tahun 2016-2017 Sa’i mengabdi sebagai Biro IPTEK dan Religi Pengurus Rayon (PR) Teknik di Unmer. Dilanjutkan pada periode 2017-2018 ia menjadi Ketua PR PMII Teknik di Unmer. Selanjutnya pada periode 2018-2019 ia tercatat sebagai Wakil Ketua II Komisariat Merdeka Kota Malang. Dan sebelum di tetapkan sebagai Ketua Umum PC PMII Kota Malang masa khidmat 2021-2022, Sa’i di tugaskan sebagai Co Biro Pendayagunaan Potensi dan Kelembagaan Organisasi PC PMII Kota Malang periode 2019-2020.
“Terkait grand desain PC PMII Kota Malang ke depan saya memakai tageline PMII Berkarakter. Dan saya kira sudah saatnya PMII menentukan transisi. Kapan harus idzhar, idghom, iqlab, dan kapan harus ikhfa’,” kata Sa’i kepada NU Online Jatim.
Pria yang tercatat sebagai alumni Pondok Pesantren As-Salafiyah Sumur Putih, Pamekasan ini juga menyampaikan beberapa gagasan agar bagaimana terwujudnya PMII Kota Malang yang harmonis, kritis, responsif dan progresif.
“Dalam sektor kaderisasi, program utama yang akan kami bawa adalah lokakarya kaderisasi yang outputnya berupa modul kaderisasi PC PMII Kota Malang. Selain sektor kaderisasi kami juga akan melakukan pembenahan di sektor gerakan dan keagamaan,” imbuh Sa’i.
Selain ketiga poin di atas, menurut Sa'i PMII Kota Malang tidak boleh konservatif. Zaman selalu berkembang dan akan terus berkembang, maka sudah menjadi konsekuensi logis untuk selalu adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Hal tersebut dengan melakukan pengembangan di bidang teknologi serta mampu hidup dalam bonus demografi. Karena memang sudah saatnya PMII kedepan harus memiliki inovasi baru dalam membangun kemandirian organisasi yang tentu nerdampak baik untuk negara ini,” pungkasnya.
Editor: Risma Savhira
